Cara Kalbe Farma menunjukkan rasa peduli pada dunia pendidikan anak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kembali meluncurkan program Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2018. Ini merupakan program penghargaan kepada karya sains terbaik untuk siswa-siswi tingkat sekolah dasar di Indonesia. Peluncuran program KJSA tahun ini diselenggarakan dengan mengajak sekitar 250 siswa/i SD Se-Jabodetabek untuk belajar dan saling berbagi pengetahuan melalui kunjungan ke 5 pabrik Grup Kalbe yang ada di daerah Cikarang, Cikampek dan Sukabumi.

Kegiatan ini merupakan tujuan KLBF untuk mengenalkan sains kepada anak-anak sejak dini sekaligus mendorong minat riset akan teknologi bagi anak. Peluncuran program ini ditandai dengan kunjungan ke Pabrik KLBF.

"Kami berharap anak-anak bisa melihat langsung proses produksi sehingga dapat merangsang kreatifitas anak-anak dalam menghasilkan karya sains," ujar Pre Agusta, Direktur Manufaktur PT Kalbe Farma Tbk dalam rilis media yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/3).


Tahun ini, kata Pre, perseroan berusaha untuk memperluas jaringan sosialisasi, baik ke dalam internal Kalbe maupun external stakeholder, seperti Kemendikbud, Pemerintah Daerah, banyak Sekolah Dasar, Klub Sains serta berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di dunia pendidikan anak. Sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2011, animo peserta terus meningkat setiap tahunnya.

Tahun 2017 lalu program ini diikuti oleh 1103 karya dari 26 propinsi di seluruh Indonesia. Bandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 917 karya, dan tahun 2015 sebanyak 811 karya.

Adapun persyaratan KJSA tahun ini adalah siswa/i kelas 3-5 SD pada saat mendafta atau kelas 4-6 SD pada bulan September 2018. Peserta merupakan perorangan dan boleh mengirimkan lebih dari satu karya sains dengan tema yang berbeda. Karya sains yang didaftarkan merupakan ide sendiri dan belum pernah memenangkan kompetisi di tingkat provinsi dan nasional.

Untuk bidang karya sains yang dilombakan adalah IPA dan terapannya, matematika atau kombinasinya. Khusus untuk matematika, hasil karya sains tidak berupa permainan matematika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie