Cara Melunasi Hutang Puasa Ramadhan Jika Lupa Jumlah Hutang Puasanya



Cara Melunasi Hutang Puasa Ramadhan -  Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024 jatuh pada 11 Maret 2024.

Sedangkan Idul Fitri, bersumber dari situs resmi Muhammadiyah, jatuh pada tanggal 1 Syawal 10 April 2024. Bagi umat Islam yang memiliki hutang puasa Ramdhan tahun lalu, sebaiknya segera melunasi hutang tesebut.

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Islam.  Perintah mengerjakan puasa tercantum dalam firman Allah SWT di Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: 


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Ada beberapa golongan orang tertentu yang tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan secara penuh. Hal ini karena adanya uzur atau keadaan tertentu yang membuat seseorang tidak bisa berpuasa di bulan ramadan.

Baca Juga: 6 Tindakan Saat Terjadi Fenomena Fajar, Penderita Diabetes Wajib Baca!

Thoat Stiawan, dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya (17/2) menjelaskan, orang-orang yang boleh membatalkan puasanya di bulan ramadan adalah orang yang sedang sakit, dalam perjalanan, atau perempuan yang sedang haid. 

Namun, meski diperbolehkan tidak berpuasa, orang-orang tersebut harus membayar utangnya di kemudian hari di luar bulan Ramadan. Puasa ini disebut dengan puasa qadha.

Cara membayar hutang puasa tetapi lupa jumlah puasanya 

Thoat menjelaskan, orang yang lupa dalam ibadah, seseorang diperintahkan untuk mengambil yang lebih meyakinkan. 

Kaidah dasar mengenai hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait orang yang lupa bilangan rakaat ketika shalat.

Hal ini berdasarkan hadist riwayat Abu Daud 1024 yang dishahihkan Al-Albani yaitu:

“Apabila kalian ragu dalam shalat, hendaknya dia buang keraguannya dan dia ambil yang lebih meyakinkan.” 

“Demikian pula orang yang lupa berapa jumlah hari yang menjadi tanggungan ia berpuasa, apakah 13 hari ataukah 11 hari, maka yang harus dipilih adalah yang lebih meyakinkan yaitu 13 hari. Maka memilih yang lebih berat, karena semakin menenangkan dan melepaskan beban kewajibannya,” jelas Thoat, dikutip dari situs UM Surabaya.

Baca Juga: 5 Buah yang Bisa Turunkan Kadar Kolesterol LDL, Rekomendasi Kemenkes

Thoat menjelaskan, ketika memilih 13 hari sekalipun kelebihan, puasa yang dia lakukan tidak sia-sia dan ia tetap mendapat pahala, Berbeda jika memilih 11 hari, ada 2 hari yang akan membuat dia ragu. 

“Orang yang lupa terkait jumlah hari puasa yang menjadi tanggungannya, ia bisa memperkirakan berapa jumlah utangnya, kemudian segera membayar puasa sebanyak yang dia prediksikan, sampai dia yakin telah melunasi utang puasanya,” pungkas Thoat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News