KONTAN.CO.ID - Intip cara membuat Kartu Tani untuk para petani mendapatkan akses bantuan. Pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor penting dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Salah satu program yang bisa diakses oleh para petani adalah Kartu Tani. Kartu Tani menjadi sebuah program pemerintah Indonesia yang berupa kartu identitas multifungsi bagi petani.

Kartu ini dirancang untuk mempermudah distribusi bantuan dan subsidi pertanian, serta memberikan akses kepada petani terhadap layanan perbankan dan data terkait kebutuhan pertanian.

Baca Juga: Harga Urea Rp 2.520/Kg, Cek Cara Beli Pupuk Subsidi dengan Skema Terbaru Tahun 2025

Fungsi Kartu Tani

Ada beberapa fungsi dari Kartu Tani untuk para petani.

• Distribusi Pupuk Bersubsidi: Petani dapat membeli pupuk bersubsidi sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
• Akses Bantuan Pemerintah: Kartu ini digunakan untuk menyalurkan bantuan langsung, seperti subsidi benih atau bantuan keuangan.
• Alat Pembayaran: Kartu Tani berfungsi sebagai e-wallet yang terhubung dengan rekening bank, sehingga petani dapat melakukan transaksi secara non-tunai.
• Pendataan Petani: Mempermudah pemerintah dalam memantau dan mengelola data petani untuk penyusunan kebijakan pertanian.
• Peningkatan Inklusi Keuangan: Mendorong petani untuk terhubung dengan sistem perbankan, memungkinkan mereka mengakses produk perbankan seperti tabungan dan kredit usaha.

Baca Juga: Cara Beli Pupuk Subsidi Mulai 1 Januari 2025, Harga Mulai Rp 2.000-an Per Kg

Prosedur Pembuatan Kartu Tani

Melansir dari laman DKPP Kab Klaten, ada beberapa tahapan untuk mendapatkan kartu Tani.

• Pengumpulan Dokumen: Petani menyerahkan dokumen persyaratan ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
• Pemeriksaan Kelengkapan: PPL memeriksa kelengkapan dokumen pembuatan Kartu Tani.
• Verifikasi Data: Admin Kecamatan memverifikasi data lapangan, termasuk NIK, luas lahan, jenis komoditas, dan jenis pupuk.
• Pengolahan Data: Data Kartu Tani dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Pertanian (SINPI).
• Penerbitan Kartu: Petani menunggu penerbitan Kartu Tani oleh pihak Bank BRI berdasarkan data yang telah diunggah.
• Pembagian Kartu: Pegawai Bank BRI, dengan bantuan PPL, membagikan Kartu Tani kepada anggota kelompok tani sesuai data yang terdaftar.
• Penggunaan Kartu: Petani yang sudah menerima Kartu Tani dapat menggunakannya untuk membeli pupuk bersubsidi.

Baca Juga: Harga Pupuk Subsidi Mulai Rp 2.000-an, Ini Cara Beli Pupuk Subsidi Mulai Awal 2025

Mekanisme Penebusan Pupuk Bersubsidi dengan Kartu Tani

1. Penggunaan Kartu di Kios Resmi: Petani membawa Kartu Tani ke kios pengecer resmi. Petugas kios menggesek Kartu Tani pada mesin EDC, dan petani memasukkan PIN untuk menyelesaikan transaksi.
2. Penanganan Kendala Transaksi: Jika terjadi kendala, petugas kios dapat menghubungi petugas Bank Pelaksana Kartu Tani di wilayah tersebut. Dalam kasus transaksi error, petugas kios mencetak bukti error untuk dikoordinasikan dengan Bank Pelaksana dan Tim Verifikasi Kecamatan.
3. Kartu Tani Digital: Mekanisme transaksi, verifikasi, dan validasi mengikuti ketentuan Bank Pelaksana Kartu Tani Digital.

Penebusan Pupuk Bersubsidi Tanpa Kartu Tani:

Jika Kartu Tani belum tersedia di wilayah tertentu, penebusan pupuk bersubsidi dapat dilakukan menggunakan KTP dengan prosedur yang ditentukan.

Nantinya, kios atau pengecer merekam data Anda sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Itulah penjelasan terkait cara membuat Kartu Tani untuk para petani mendapatkan akses bantuan.

Selanjutnya: Harga Pangan di Jambi, 7 Januari 2025: Harga Cabai Rawit Merah dan Ikan Tongkol Naik

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Ini 7 Wilayah yang Masih Diguyur Hujan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News