JAKARTA. Berita mengenai Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang pada awal tahun ini terbilang tancap gas merealisasikan belanjanya bak angin segar bagi perekonomian Indonesia. Catatan Kompas.com menunjukkan, pada Senin (4/1/2016), Kementerian Pertanian merealisasikan kontrak belanja Rp 34,6 triliun. Angka itu, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setara dengan 14,6 persen dari total anggaran belanja Kementan 2016. Di dalam salah satu bagian dari kontrak itu, Kementan mencanangkan penyediaan sekitar 100.000 alat dan mesin pertanian (alsintan) pada 2016. Kontrak awal alsintan prapanen dan pascapanen padi mencapai Rp 368,3 miliar yang terdiri dari 12 kontrak. Alsintan terdiri dari berbagai jenis mulai dari mesin traktor tangan hingga mesin besar untuk memanen padi. Selang dua hari setelah Kementan atau tepatnya pada Rabu (6/1/2016), giliran Kementerian PUPR meneken kontrak 644 paket proyek infrastruktur senilai Rp 8,81 triliun. Proyek-proyek itu ada di lima lokasi berbeda yakni di Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Kementerian PUPR mencatatkan total belanja modal tahun ini di angka Rp 81,24 triliun. Sementara, total pagu kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono itu besarnya Rp 104,08 triliun. Katalog belanja pemerintah Mayoritas khalayak, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah, di Tanah Air pastinya mengangguk setuju bahwa belanja pemerintah menjadi perangsang berputarnya roda perekonomian nasional kian cepat. Apalagi, bila pemerintah, seperti sekarang ini, mempercepat proses belanja tersebut justru di tanggal dan bulan awal tahun berjalan. Bisa dibayangkan, banyak sektor usaha di masyarakat pun akan terkena imbas percepatan itu. "Iya memang begitu, semua kena," kata Mardiyah yang bersama suaminya, Dicky Roswy mengelola usaha Omah Mukena Batik Colet khas Pekalongan sejak 1997.
Cara mudah mengalap berkah belanja pemerintah
JAKARTA. Berita mengenai Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang pada awal tahun ini terbilang tancap gas merealisasikan belanjanya bak angin segar bagi perekonomian Indonesia. Catatan Kompas.com menunjukkan, pada Senin (4/1/2016), Kementerian Pertanian merealisasikan kontrak belanja Rp 34,6 triliun. Angka itu, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setara dengan 14,6 persen dari total anggaran belanja Kementan 2016. Di dalam salah satu bagian dari kontrak itu, Kementan mencanangkan penyediaan sekitar 100.000 alat dan mesin pertanian (alsintan) pada 2016. Kontrak awal alsintan prapanen dan pascapanen padi mencapai Rp 368,3 miliar yang terdiri dari 12 kontrak. Alsintan terdiri dari berbagai jenis mulai dari mesin traktor tangan hingga mesin besar untuk memanen padi. Selang dua hari setelah Kementan atau tepatnya pada Rabu (6/1/2016), giliran Kementerian PUPR meneken kontrak 644 paket proyek infrastruktur senilai Rp 8,81 triliun. Proyek-proyek itu ada di lima lokasi berbeda yakni di Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Kementerian PUPR mencatatkan total belanja modal tahun ini di angka Rp 81,24 triliun. Sementara, total pagu kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono itu besarnya Rp 104,08 triliun. Katalog belanja pemerintah Mayoritas khalayak, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah, di Tanah Air pastinya mengangguk setuju bahwa belanja pemerintah menjadi perangsang berputarnya roda perekonomian nasional kian cepat. Apalagi, bila pemerintah, seperti sekarang ini, mempercepat proses belanja tersebut justru di tanggal dan bulan awal tahun berjalan. Bisa dibayangkan, banyak sektor usaha di masyarakat pun akan terkena imbas percepatan itu. "Iya memang begitu, semua kena," kata Mardiyah yang bersama suaminya, Dicky Roswy mengelola usaha Omah Mukena Batik Colet khas Pekalongan sejak 1997.