Cara pebisnis ekspedisi merespon ganjil genap Tol Jakarta-Cikampek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain bisnis jasa pengiriman atau ekspedisi tidak terlalu merasa terganggu dengan adanya regulasi jam operasional di Pintu Tol Bekasi. Pasalnya, mereka memiliki strategi agar proses pengiriman bisa dilakukan dengan lancar.

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) misalnya, perusahaan ini mengaku sedikit terkena dampak dari penerapan sistem ganjil - genap di pintu Tol Bekasi.

M. Feriadi, Presiden Direktur JNE mengungkapkan, secara keseluruhan atau industri, regulasi tersebut berpengaruh terhadap kemudahan proses pengiriman yang efeknya pada kelancaran maupun kecepatan pengantaran paket para pelanggan.


"Kebijakan tersebut juga berpengaruh terhadap JNE yang menjalankan roda perputaran barang selama 24 jam non-stop di kota Bekasi," ujar Feriadi kepada Kontan.co.id, Jumat (23/3).

Menurutnya, hampir seluruh pengiriman di wilayah Bekasi dilakukan melalui jalur tol tersebut. Untuk mensiasati hal itu, lanjut Feriadi, pihaknya bakal melakukan beberapa strategi agar proses pengiriman dapat berjalan dengan lancar, di antaranya melakukan pemilihan kendaraan dengan plat nomor yang sesuai dengan jadwal ganjil - genap.

Selain ini, manajemen JNE juga melakukan strategi pengaturan waktu pengantaran sebelum atau sesudah jam pemberlakuan ganjil-genap. "Pemilihan jalur alternatif seperti jalan arteri juga menjadi salah satu langkah strategis," ungkapnya.

Sementara itu, PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) pun merasakan hal yang sama. Tomy Sofhian, Managing Director Tiki mengungkapkan bahwa regulasi tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap bisnis perusahaan.

"Tidak terlalu (terganggu), karena kami mengoperasikan armada dengan ganjil - genap," ungkap Tomy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/3).

Kendati begitu Tiki tetap mengantisipasi hal itu dengan lebih banyak mengaktifkan jam operasional pada shift siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto