KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan target penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 menjadi Rp 1.618,1 triliun. Jumlah itu naik 9,87% dibanding target dalam APBN Perubahan (APBN-P) tahun 2017 yang dipatok sebesar Rp 1.472,7 triliun Target itu terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 1.424 triliun, naik 10,94% dari APBN-P 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun. Sementara penerimaan bea dan cukai ditargetkan sebesar Rp 194,1 triliun, naik 2,59% dari APBN-P tahun ini yang Rp 189,2 triliun. Untuk penerimaan pajak terdiri dari PPh migas sebesar Rp 38,1 triliun dan PPh nonmigas sebesar Rp 1.385,9 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target penerimaan perpajakan tersebut merupakan perhitungan yang optimal dan realistis. Pasalnya, penyusunannya didasarkan pada perkiraan realisasi penerimaan perpajakan tahun 2017 dan berbagai kebijakan yang akan ditempuh pada tahun 2017 dan 2018. "Meskipun pemerintah masih tetap mewaspadai tantangan pemulihan ekonomi global serta perubahan pola transaksi dan ekonomi yang kian cepat berubah dan lintas batas negara," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Rabu (25/10).
Cara pemerintah kejar penerimaan tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan target penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 menjadi Rp 1.618,1 triliun. Jumlah itu naik 9,87% dibanding target dalam APBN Perubahan (APBN-P) tahun 2017 yang dipatok sebesar Rp 1.472,7 triliun Target itu terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 1.424 triliun, naik 10,94% dari APBN-P 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun. Sementara penerimaan bea dan cukai ditargetkan sebesar Rp 194,1 triliun, naik 2,59% dari APBN-P tahun ini yang Rp 189,2 triliun. Untuk penerimaan pajak terdiri dari PPh migas sebesar Rp 38,1 triliun dan PPh nonmigas sebesar Rp 1.385,9 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target penerimaan perpajakan tersebut merupakan perhitungan yang optimal dan realistis. Pasalnya, penyusunannya didasarkan pada perkiraan realisasi penerimaan perpajakan tahun 2017 dan berbagai kebijakan yang akan ditempuh pada tahun 2017 dan 2018. "Meskipun pemerintah masih tetap mewaspadai tantangan pemulihan ekonomi global serta perubahan pola transaksi dan ekonomi yang kian cepat berubah dan lintas batas negara," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Rabu (25/10).