Cara Penulisan Gelar - JAKARTA. Simak cara penulisan gelar yang benar sesuai PUEBI dan EYD. Penulisan gelar yang benar sangat penting untuk menunjukkan penghargaan terhadap tingkat pendidikan atau prestasi seseorang. Penulisan nama gelar merupakan tata cara menuliskan gelar yang disandang seseorang bersama dengan namanya. Gelar sendiri adalah penghormatan atas prestasi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, profesi, dan keagamaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, gelar akademik merujuk pada gelar yang diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi, melibatkan tingkat sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan doktoral (S4).
- Setiap gelar menggunakan huruf kapital.
- Gelar ditulis setelah nama seseorang, dipisahkan dengan tanda koma.
- Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, antara gelar-gelar tersebut dipisahkan dengan tanda koma.
- Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Penulisan gelar yang benar sesuai PUEBI dan EYD
Berikut adalah panduan singkat mengenai cara penulisan gelar yang benar: 1. Gelar Akademis: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan tanda koma dan titik perlu diperhatikan pada penulisan gelar Akademis.- Ahli Pratama (D1): Penulisan ulusan program diploma satu, dengan mencantumkan huruf “A.P.” dan diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi (contoh: Sri Asih, A.P.Ak).
- Ahli Muda (D2): Penulisan di belakang nama lulusan program diploma dua, dengan mencantumkan huruf “A.M.” dan diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi (contoh: Sri Asih, A.M.Ak).
- Ahli Madya (D3): Penulisan gelar di belakang nama lulusan program diploma tiga, dengan mencantumkan huruf “A.Md.” dan diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi (contoh: Dani Pedrosa A.Md.Ak).
- Sarjana (S1): Tidak perlu menambahkan gelar "Sarjana" sebelum nama, cukup menyebutkan nama gelar (contoh: Joni Prianto, S.E.).
- Magister (S2): Dapat ditulis sebelum atau setelah nama dengan gelar "Mag." atau "M." (contoh: Prianto, M.Ag.).
- Doktor (S3): Dapat ditulis sebelum atau setelah nama dengan gelar "Dr." (contoh: Prof. Dr. Sri Kusumawati).
- Profesor: Gelar "Prof." atau "Profesor" ditulis di depan nama (contoh: Prof. Joni Prianti).
- Doktor Kehormatan: Gelar "Dr. (h.c.)" ditulis di depan nama (contoh: Dr. (H.C.) Jeny Smith).
- Agama Islam: Gelar "H." atau "Haji" ditulis sebelum nama (contoh: H. Ahmad Bin Mansur).
- Agama Kristen: Gelar "Pdt." atau "Pendeta" ditulis sebelum nama (contoh: Pdt. Magdalena Santosa).
- Dokter: Gelar "dr." ditulis sebelum nama (contoh: dr. Siswanto Setiawan).
- Insinyur: Gelar "Ir." ditulis sebelum nama (contoh: Ir. Sri Anindita).