KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak cara mengatasi anak sakit batuk dan flu sebelum membawa ke dokter. Waspadai juga jika anak batuk terus-menerus karena hal itu bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Sebelum ke dokter, anak sakit batuk dan flu perlu mendapat pertolongan pertama dari orang tua. Hal ini penting untuk meringankan gangguan kesehatan tersebut. Diberitakan
Kompas.com, batuk adalah gangguan kesehatan yang mudah terjadi pada anak. Selain itu, anak juga rawan terkena flu dan demam.
Anak memang lebih rentan menderita penyakit ini karena sistem imunnya belum terbentuk sempurna. Meski menimbulkan gejala yang tergolong ringan, penting untuk menangani batuk dan flu pada anak agar tidak mengalami perburukan. Ketika anak sakit flu dan batuk tentu ia menjadi lebih rewel atau susah makan. Namun, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat si kecil flu dan batuk, yaitu: 1. Penuhi asupan cairan Menurut dr. Melia Yunita, MSc., Sp.A, untuk mencegah dehidrasi saat anak demam, ibu perlu memperbanyak asupan cairan untuk si kecil. “Pastikan hidrasinya cukup, dengan kebutuhan cairan tercukupi maka anak lebih nyaman, demam pun sebenarnya juga bisa turun, dan lendir yang membuat anak batuk juga akan lebih encer,” ucapnya dalam acara Press Conference Bodrexin Flu & Batuk PE Dry Syrup di Jakarta Senin, (22/4/2024). Untuk bayi, pastikan memberi ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya. Sedangkan pada anak yang lebih besar, bisa diberikan air putih, sup hangat, atau buah-buahan yang tinggi kandungan airnya.
Baca Juga: Ini 5 Penanganan Batuk pada Balita secara Alami dari Rumah 2. Istirahat Penanganan flu dan batuk pada bayi yang tak kalah penting adalah memastikan ia mendapatkan waktu tidur yang cukup. Saat tidur, sistem imun tubuh dapat bekerja secara optimal untuk melawan berbagai penyebab flu dan batuk seperti virus dan bakteri. “Kalau anak sudah mulai sakit, istirahat yang cukup di rumah. Sebisa mungkin, biarkan anak tidur sedikit lebih awal dari biasanya atau tidur lebih lama,” ucapnya. 3. Berikan makanan bernutrisi Pengobatan flu dan batuk pada anak akan optimal apabila mereka mengonsumsi makanan bernutrisi dan memenuhi kebutuhan gizi secara optimal. “Makanan bergizi yang mengandung makronutrien dan mikronutrien, serta makanan pendamping ASI (MPASI) itu semua menjaga imunitas tubuh anak,” ujarnya. 4. Jangan lupa tindakan preventif Selain mengobati, melakukan tindakan preventif untuk mencegah timbulnya penyakit flu dan batuk pada anak juga penting dilakukan. Menurut dr.Melia, saat berada di tempat umum atau harus bertemu banyak orang, sebaiknya anak menggunakan masker. Ajari anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menutup mulut saat bersin atau batuk, mengelap hidung dengan tisu dan membuangnya, lalu mencuci tangan. “Biasakan anak untuk cuci tangan setelah main di luar rumah, taman, atau playground, karena tangan anak-anak kadang suka mengusap mata, hidung, atau mulut yang akhirnya menyebabkan masuknya virus,” tambahnya. Penyebab batuk terus-menerus Baik dewasa dan anak-anak, batuk terkadang mudah datang dan pergi. Namun, tak jarang batuk berlangsung lama. Kita harus waspada jika batuk terus-menerus dalam waktu lama. Ada berbagai penyakit berbahaya yang menjadi penyebab batuk terus-menerus. Dilansir dari website resmi Siloam Hospital, ada sembilan penyebab batuk terus-menerus. Berikut penyebab batuk terus-menerus: 1. Polusi Udara Penyebab batuk terus-menerus yang pertama adalah polusi udara. Polusi udara yang masuk ke dalam saluran pernapasan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Salah satu caranya adalah dengan batuk. 2. Efek Samping Obat-obatan Tertentu Penyebab batuk terus-menerus kedua adalah efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti obat antihipertensi golongan ACE inhibitor. Saat mengonsumsi obat-obatan golongan ACE inhibitor, akan terjadi peningkatan kadar bradikinin (senyawa peptida) di dalam tubuh. Peningkatan kadar bradikinin diketahui dapat meningkatkan sensitivitas dan mengiritasi bronkus sehingga kerap menyebabkan batuk. 3. Penyakit Infeksi Tertentu Penyebab batuk terus-menerus ketiga adalah adanya infeksi, baik infeksi bakteri, virus, ataupun jamur pada saluran pernapasan. Adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba dan dapat menimbulkan gejala berupa batuk terus-menerus adalah selesma, tuberkulosis, pneumonia, COVID-19, serta pertusis. 4. Postnasal Drip Penyebab batuk terus-menerus keempat adalah terjadinya postnasal drip. Postnasal drip adalah kondisi ketika terdapat lendir secara berlebihan di bagian belakang tenggorokan sehingga tenggorokan terasa gatal. 5. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Penyebab batuk terus-menerus kelima adalah GERD. GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini berisiko mengiritasi kerongkongan sehingga dapat merangsang refleks batuk. 6. Asma Penyebab batuk terus-menerus keenam adalah asma. Asma adalah gangguan sistem pernapasan yang terjadi ketika terdapat peradangan dan penyempitan saluran napas akibat infeksi atau terpapar alergen pemicu serangan asma. Kondisi ini dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti sesak napas, mengeluarkan suara seperti siulan saat sedang bernapas (mengi), serta batuk terus-menerus. 7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Penyebab batuk terus-menerus ketujuh adalah PPOK. PPOK adalah gangguan sistem pernapasan kronis yang terjadi akibat peradangan pada paru-paru dalam jangka waktu lama. 8. Kanker Paru-Paru Penyebab batuk terus-menerus kedelapan adalah gejala kanker paru. Selain batuk, gejala lainnya dari kanker paru-paru adalah sesak napas, nyeri dada, mengi, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, dan mudah lelah.
9. Gagal Jantung Penyebab batuk terus-menerus kesembilan adalah gagal jantung. Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara optimal. Pada dasarnya, refleks batuk tersebut disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru (kongesti paru) akibat gagal jantung. Itulah pertolongan pertama jika anak batuk dan flu. Waspadai jika anak batuk terus-menerus dalam waktu lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto