KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak cara terapi untuk melatih anak balita bicara. Belakangan ini banyak anak balita yang terlambat bisa bicara. Cara terapi untuk melatih anak balita bicara ini bisa membantu anak mengucapkan kata-kata. Terapi ini bisa menjadi stimulus agar anak bicara atau mengeluarkan suara dengan kata yang lebih jelas. Secara umum, anak sejak lahir sudah mulai mengeluarkan suara berupa tangisan dan memberikan respons terhadap suara. Saat usia anak menginjak 3-4 bulan, anak akan bereaksi terhadap suara dan mulai menunjukkan gestur seperti senyum.
Cara terapi untuk melatih anak bicara
Cara melatih anak bicara yang dilakukan oleh orangtua harus disesuaikan dengan usia sang anak. Berikut ini adalah cara terapi untuk melatih anak bicara sesuai tahapan usianya: Cara terapi untuk melatih anak bicara usia 0-6 bulan- Gendong dan tatap matanya sembari mengajaknya berbicara. Bayi suka melihat wajah orang yang ada di dekatnya dan ketika Anda mengajaknya berbicara, ia akan memberikan respons, tentu dengan bahasanya sendiri.
- Ceritakan apa yang sedang Anda lakukan kepadanya, misalnya saat Anda sedang menyusuinya, menggantikan popoknya, atau memandikannya.
- Bernyanyi lah untuknya, ini akan membantu mereka paham akan pola bahasa.
- Ulangi suara yang dibuat oleh bayi. Ini melatih mereka konsep mendengarkan dan menjawab dalam sebuah percakapan.
- Berbicara namun dengsn dilagukan. Ini melibatkan kreatifitas Anda sebagai orangtua. Stimulus yang satu ini akan efektif untuk menarik perhatian seorang bayi.
- Sebut nama dan tunjuk benda yang tengah Anda bicarakan, sehingga ia akan melihatnya apa hal yang Anda maksud. Stimulasi ini tak hanya mengajarkan bayi tentang satu nama benda, tapi juga sekaligus memperkenalkannya oada wujud benda tersebut.
- Mulai lah ajak dia membaca buku. Sebenarnya orangtua di tahap ini tidak perlu membaca persis apa yang ada di dalam buku. Namun, cukup ceritakan apa yang dapat Anda lihat di dalam buku itu.
- Jangan berikan dot atau empeng saat mengajaknya berbicara. Berikan dot itu hanya saat ia akan tertidur. Ini bertujuan untuk membuatnya bisa lepas dari dot di usianya yang menginjak 1 tahun nanti.
- Mainkan games seperti ciluk ba. Ini melatih bayi Anda untuk memperhatikan sesuatu juga mendengarkan.
- Jika anak mengucapkan suatu kata tapi salah, coba Anda ulangi dengan kata yang benar, tanpa mengkritisi apalagi menyalahkan apa yang ia katakan.
- Perkenalkan lebih banyak kosa kata dengan memberikan pilihan. Misalnya "kamu mau makan apel atau pisang?"
- Berikan mainan dan buku yang dapat bersuara, tentunya dengan pendampingan Anda sebagai orangtuanya.
- Nyanyikan lagu disertai dengan gerakan atau aktifitas fisik, misalnya menyanyikan lagu Topi Saya Bundar atau Kepala Pundak Lutut Kaki, sembari melakukan gerakan yang sesuai. Ini akan membantu mereka menginfat kata-kata.
- Ajak anak berbicara dan ulangi kata-kata yang ingin ditekankan. Misalnya: "Di mana sepatumu? Kamu memakai sepatu apa hari ini? Ayo lepas sepatunya!". Pengulangan membuatnya mudah mengingat kata.
- Gunakan kalimat yang sederhana, karena pada tahap usia ini anak sudah mulai bisa memahami apa yang orang dewasa katakan.
- Mulai minta anak untuk menunjukkan sesuatu, misalkan "mana hidung? Mana kucing?", dan sebagainya.
- Batasi jam menonton televisi harian menjadi tidak lebih dari 30 menit untuk anak di bawah 2 tahun.
- Pada usia ini perbanyak ajak ia bermain dan mendengar cerita. Ini akan banyak membantu proses belajar bicaranya.
- Bantu anak menyusun kalimat. Jika ia mengatakan sesuatu, responlah dengan jawaban yang terdiri dari kata-kata yang lebih panjang dan lengkap.
- Biasakan memulai perkataan dengan menyebut namanya, ini membuatnya terpanggil dan memperhatikan apa yang Anda sampaikan.
- Selain itu jangan lupa, beri mereka waktu untuk dapat menjawab kalimat Anda.
- Ajarkan kata yang mewakili banyak hal, misalnya "mainan" yang dapat digunakan untuk menyebut bola, boneka, mobil-mobilan, dan sebagainya.
- Mulai gunakan suara sebagai efek atas suatu kejadian. Misalnya ketika anak menjatuhkan suatu benda, katakan "oh ooh", "woops", dan sebagainya.
- Ceritakan pekerjaan apa yang sedang Anda lakukan, apakah menyapu, mencuci piring, memasak, dan sebagainya. Anak di usia ini memiliki kecenderungan suka membantu.