KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ada yang unik dari penerbitan
global bond Holding industri pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia). Kalau sebelumnya manajemen mesti berhari-hari ke luar negeri menawarkan obligasi yang diterbitkan, kini hanya di depan laptop dan di rumah perusahaan bisa sukses mendapatkan investor. bahkan global bond MIND ID kelebihan permintaan 6,4 kali
Baca Juga: Akuisisi INCO pakai global bond, utang Inalum bisa tembus US$ 6,5 miliar Asal tahu saja MIND ID telah menerbitkan obligasi global (
global bond) senilai total US$ 2,5 miliar, setara dengan Rp 37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) pada Selasa (12/5). Belum ilang dalam ingatan, saat Direktur Utama MIND IND Orias Petrus Moedak bercerita pada tahun 2018, saat itu Orias masih menjabat sebagai Direktur Keuangan MIND dan Budi Gunadi Sadikin sebagai Dirut MIND. Saat itu, mereka berdua mesti melakukan r
oadshow berhari-hari untuk mengunjungi beberapa negara dalam menawarkan
global bond senilai US$ 4 miliar untuk mengakuisisi 51% saham Freeport McMoran di Freeport Indonesia.
Baca Juga: Sukses besar, global bond Inalum (MIND ID) kelebihan permintaan 6,4 kali Soal roadshow itu masa lalu, kini keadaan dunia sudah berubah sejak virus mematikan Covid-19 menyebar ke seluruh dunia. Lantas, semua orang tak berani lagi saling bertemu apalagi dalam jumlah banyak. Untuk menekan penyebaran akhirnya cara berbisnis atau dengan investor meski dilakukan secara virtual dengan melakukan
conference call dengan investor di luar negeri. "Kondisi baru ini memungkinkan melakukan dari tempat aja, bisa dari rumah dari kantor. Kami melakukan
call sekitar 18 kali bicara dengan investor dari seluruh dunia. Mulai 7 Mei 2020 kami sudah mulai bicara dengan investor," ungkap Orias Petrus Moedak Direktur Utama MIND ID dalam konfrensi pers virtual, Jumat (15/5). Kata dia, uang dari penerbitan
global bond senilai Rp 37,5 triliun akan mulai ditransfer malam nanti. Dia menjelaskan, bahwa penerbitan global bond ini untuk membeli kembali obligasi yang beredar.
Baca Juga: Inalum terbitkan global bond US$ 2,5 miliar "Kita ketahui ada US$ 4 miliar yang kami terbitkan
global bond tahun 2018-2048, yang jatuh tempao 2021, 2023, 2028, dan 2048, dari empat ini kami mau beli balik 2021 dan 2023. Tujuannya mengurangi tekanan saat kami mulai mendapat dividen Freeport, yang rencananya tahun depan. Saat kami dapat US$ 1 miliar tidak perlu buru-buru membayar obligasi jatuh tempo tahun depan," katanya. Selain itu tahun 2023 itu akan jatuh tempo US$ 1,25 miliar. Akan ada US$ 2,25 miliar yang harus dibayar oleh MIND. "Kemarin proses
buyback oligasi itu kami dapat kurang lebih US$ 1 miliar, setenagh dari 2021 itu, tahun depan hanya bayar pokoknya saja US$ 500 juta, tahun berikutnya juga kurang lebih US$ 500 juta, masih ada US$ 750 juta di 2025.
Exercise yang kami lakukan ini meringankan tekanan kita untuk membayar dalam dalam waktu dekat. Utang besarnya kita mulai 2025," ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini