Cara UNTR jual alat berat saat pasar tambang lesu



JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) optimistis target penjualan 5.000 unit alat berat tahun ini bisa tercapai. Keyakinan itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara Lubis di Jakarta, Selasa (23/7).

Keyakinan soal penjualan itu berhadapan dengan tantangan berat, terutama lesunya bisnis pertambangan juga ketatnya kompetisi di segmen penjualan alat berat, khususnya di sektor luar pertambangan.

Untuk menyiasati turunnya penjualan di sektor pertambangan, anak usaha grup Astra ini telah melakukan diversifikasi bisnis, dengan lebih banyak menjual alat berat untuk sektor konstruksi dan agribisnis.


Sara mengungkapkan, penjualan dua sektor itu cukup ketat walaupun permintaan yang masih tetap tinggi. Sebab, kompetitor menawarkan alat berat dengan tipe kecil di kedua sektor itu, khususnya sektor konstruksi.

"Kami optimistis target penjualan alat berat di tahun ini akan tercapai walaupun tantangannya cukup berat," kata Sara. Sampai semester I 2013, penjualan alat berat UNTR mengalami penurunan menjadi 2.452 unit, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 4.231 unit.

Sementara itu, terkait dengan lini bisnis pertambangan, Sara mengungkapkan, pihaknya menargetkan dapat menjual batu bara sekitar 4 juta-4,5 juta ton di tahun ini. Sampai semester I 2013, UNTR menjual 2,1 juta ton batu bara.

Ekspansi bisnis selanjutnya adalah, perseroan mencari tambang batu bara di dekat lokasi tambang yang telah dimiliki saat ini, dengan target batu bara berkalori tinggi, sekitar 5.800 kalori. "Kami ingin menemukan spesifik tambang batu bara yang diinginkan (5.800 kalori), dan mempertimbangkan seluruh risikonya. Namun untuk saat ini, akuisisi jangka pendek belum ada," kata Sara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri