Cardig Aero Services (CASS) Kembali Bubarkan Satu Anak Usahanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cardig Aero Services Tbk (CASS), emiten yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara, solusi makanan dan jasa terkait lainnya, kembali melikuidasi atau membubarkan satu anak perusahaannya yakni PT Cardig Anugrah Sarana Bersama. Sebelumnya, CASS melikuidasi PT Cardig Aero Sarana Dirgantara. 

Adapun CASS memiliki 99,9% saham atas PT Cardig Anugrah Sarana Bersama. Pembubaran ini berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Cardig Anugrah Sarana Bersama tertanggal 28 Desember 2023.

Seluruh pemegang saham PT Cardig Anugrah Sarana Bersama setuju untuk membubarkan dan melikuidasi PT Cardig Anugrah Sarana Bersama yang sebelumnya bergerak di bidang facility management.


Baca Juga: Cardig Aero Services (CASS) Bubarkan Satu Anak Usaha

Direktur Cardig Aero Services, Widianawati likuidasi tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis. CASS bermaksud untuk lebih fokus kepada bisnis terkait aviasi, yaitu jasa penunjang kebandarudaraan yang sejalan dengan strategi jangka panjang CASS. 

“Tidak ada dampak hukum dan operasional atas kejadian ini terhadap CASS secara keseluruhan,” tulis Widianawati dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1). 

Dia mengatakan bahwa kejadian pembubaran dan likuidasi ini dipercaya akan membawa dampak positif pada profitabilitas, arus kas, dan neraca CASS ke depannya.

Baca Juga: Industri Penerbangan Bangkit, Cardig Aero Service (CASS) Optimistis Kinerja Meningkat

Sekadar informasi, penyokong pendapatan Cardig Aero Services pada sembilan bulan pertama 2023 adalah bisnis jasa pergudangan dan penunjang penerbangan. Pada segmen ini, pendapatan Cardig mencapai Rp 1,24 triliun atau 77,99% dari total pendapatan CASS yang mencapai Rp 1,59 triliun periode Januari-September 2023.

Pendapatan jasa katering berkontribusi Rp 216,97 miliar pada pendapatan CASS. Sedangkan pendapatan jasa rilis dan perbengkelan pesawat udara menyumbang pendapatan Rp 124,74 miliar. Terakhir, jasa pelatihan penerbangan menyumbang pendapatan Rp 7,17 miliar.

Sementara jasa manajemen fasilitas yang pada Januari-September 2022 meraup pendapatan Rp 10,11 miliar, tak mencatat pendapatan di periode yang sama tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati