KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak 86.793.330 saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar Adapun, saham yang akan dikeluarkan setara 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh MCAS. Adapun harga pelaksanaan rights issue MCAS Rp 100 per lembar, sehingga nilai rights issue ini akan mencapai Rp 8,68 miliar. Untuk memuluskan rencana rights issue ini, MCAS akan meminta persetujuan RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 14 Juni 2023.
Vice President Group Head of Investor Relations of MCAS Group Zefanya Angeline Halim mengatakan, dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya lainya, akan digunakan sepenuhnya untuk investasi dan memperkuat modal kerja guna mendukung pengembangan usaha. "Kami akan menggunakan dana ini untuk keperluan investasi dan modal kerja guna mendukung perkembangan kegiatan usaha," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/5).
Baca Juga: Volta Targetkan Pengurangan Emisi Lebih dari 10.000 Ton CO2 pada Tahun 2023 Zefanya menambahkan, MCAS akan terus melengkapi ekosistem yang ada dengan terus berinovasi dan menambah berbagai inisiatif baru ke depannya. Salah satunya dengan cara menjalin berbagai kerjasama dengan berbagai pihak dari BUMN hingga swasta di setiap segmen bisnis. Juga menambah inovasi pada strategi-strategi seperti strategi penjualan. "Motor listrik Volta akan mengeluarkan 2 sampai 3 model baru dalam waktu dekat, dan penambahan program Volta-S dimana motor Volta dilengkapi dengan 3 baterai, sehingga pembeli dapat menempuh jarak hingga 180 km," tuturnya. Kemudian untuk SaaS dan Digital Cloud Advertising segmen, MCAS sudah mulai masuk ke UKM dan berharap kedepannya akan menjadi katalis positif bagi kinerja MCAS dimana UKM memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Adapun, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) MCAS pada kuartal I-2023 mencapai Rp 16 miliar. MCAS telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 156 miliar pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan stasiun tukar baterai (SGB), baterai untuk SGB, serta pengembangan software. Zefanya mengatakan, dengan berbagai strategi yang akan dilakukan di tahun 2023, MCAS menargetkan dapat mencetak pertumbuhan laba operasional double digit di tahun 2023. MCAS membukukan pendapatan sebesar Rp 3,55 triliun pada kuartal I-2023, naik 17,47% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,02 triliun. Namun, laba neto periode tahun berjalan turun 59,48% menjadi Rp 8,63 miliar dibandingkan kuartal I-2022 sebesar Rp 21,31 miliar. "Kami sangat berbangga karena kami terus mencetak performance yang luar biasa baik dari sisi finansial maupun operasional di kuartal I-2023," kata Zafanya. Zefanya mengatakan kenaikan pendapatan didukung oleh peningkatan revenue di segmen bisnis digital product sebesar 65,9%, digital product aggregator sebesar 11,5%, digital cloud advertising sebesar 44,5%, dan clean energy sebesar 3.464,9%. Kemudian dari sisi operasional, MCAS menambah 62.831 titik distribusi di kuartal I-2023 atau naik 22% dimana hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah anggota digital product aggregator member yang meningkat sebesar 31% secara tahunan.
Baca Juga: Insentif Motor Listrik Belum Menyengat Saham Emiten Terkait, Ini Kata Para Analis Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat