Cari investor, Tranka Kabel minta perpanjang PKPU



JAKARTA. PT Tranka Kabel mengaku sedang melakukan pembahasan kerjasama dengan investor asal Hongkong, Renoir Capital Partners. Untuk itu, Tranka meminta perpanjangan masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Ivan Garda, salah satu pengurus PKPU menyatakan Tranka meminta perpanjangan waktu PKPU selama 90 hari. Hal ini disampaikan dalam rapat kreditur, Rabu (8/1). "Kreditur secara aklamasi menyetujui perpanjangan PKPU, tetapi hanya selama 30 hari," ujar Ivan. Alasan pengajuan perpanjangan lantaran investor baru dapat mengurus perizinan dan keperluan teknis terkait kegiatan investasi di Indonesia mulai minggu depan. Renoir Capital selaku perusahaan di bidang investasi akan membawa calon-calon investor lain guna membantu Tranka menyelesaikan proses PKPU. Selain itu, Tranka  belum dapat mengajukan mekanisme pembayaran utang dalam proposal perdamaian lantaran belum ada kepastian investor. Permohonan perpanjangan PKPU ini akan diputus oleh majelis hakim dalam sidang musyawarah hari Kamis (9/1). PT Tranka Kabel dalam PKPU sejak tanggal 26 September 2013 atas permohonan dirinya sendiri. Hal ini dilakukan untuk menangkis permohonan pailit yang dilayangkan dua suppliernya, CV Setia Mandiri dan CV Barlian Jaya Utama. Tranka mengaku masih sanggup membayar utang-utangnya. Hal ini dibuktikan dengan masih tersedianya barang berupa bahan-bahan produksi dan mesin-mesin produksi yang berkualitas. Dengan demikian Tranka akan tetap konsisten memproduksi alat-alat elektrik dan kabel-kabel listrik guna memenuhi pesanan klien. Tranka juga mengaku punya tagihan piutang yang jumlahnya cukup besar. Untuk itu, pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk menagihnya. Permohonan PKPU diajukan lantaran Tranka sedang mengalami kesulitan keuangan. Namun, Tranka berjanji untuk mengajukan proposal perdamaian dan membayar utang kepada seluruh kreditur. Berdasarkan catatan pengurus, Tranka memiliki 3 kreditur preferen dengan tagihan Rp 73,55 miliar. Sementara kreditur konkuren berjumlah 42 dengan tagihan Rp 280,45 miliar dan US$ 50,9 juta. Tranka juga mempunyai 4 kreditur separatis dengan tagihan Rp  648,37 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan