KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO) mengakui tantangan terbesar yang dihadapinya sepanjang tahun ini adalah kondisi pandemi Covid-19. Maka dari itu, emiten komponen otomotif ini melihat peluang bisnis dari industri yang tidak terdampak negatif oleh pandemi, yakni alat kesehatan. Direktur AUTO, Wanny Wijaya mengatakan pandemi menyebabkan pasar domestik tahun ini masih lemah akibat kegiatan ekonomi yang belum pulih. Sementara, kapasitas yang tersedia masih belum bisa optimal. Di saat yang sama, Wanny menjelaskan, pandemi juga berdampak pada terganggunya supply chain akibat ketimpangan aktivitas ekonomi antar berbagai kawasan dunia sehingga ada ketidakpastian pada harga material akibat biaya logistik.
Maka dari itu, Wanny bilang AUTO berusaha mencari peluang di industri yang tidak terdampak negatif oleh pandemi, misalnya alat kesehatan dengan mendasarkan pada kompetensi engineering & inovasi yang dimiliki AUTO. Asal tahu saja, di awal tahun ini AUTO lewat anak usahanya PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) merilis Grin Smile, masker elektrik transparan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari percikan droplet. ASKI sebelumnya telah meluncurkan 6 varian produk. Pada April 2020, ASKI meluncurkan 2 generasi pelindung wajah atau Face Shield, kacamata pelindung serbaguna atau Safety Google, dan Corona Finger. Dilanjutkan dengan peluncuran alat kesehatan EOSTRA (Extraoral Dental Suction Machine) yang berfungsi untuk melindungi dokter gigi dengan menghisap percikan droplet pasien pada saat tindakan berlangsung.
Baca Juga: Anak usaha Astra Otoparts (AUTO) luncurkan masker elektrik transparan Lalu peluncuran Grin KoVee UVC Box. Terakhir ASKI meluncurkan Grin Adore yaitu Automatic Door System yang dapat digunakan di area tempat kerja dan berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh serta pemakaian masker pada karyawan yang terintegrasi dengan database dan sistem absensi di lokasi tersebut. Tak hanya itu, Wanny menegaskan AUTO juga mengusahakan tetap meningkatkan posisi di industri otomotif. "Perihal kapasitas pabrik saat ini masih cukup untuk kondisi pasar sebelum pandemi, jadi tidak akan ada penambahan kapasitas. Tetapi dengan peluncuran model-model baru dari APM, maka kami pasti akan menambah produk baru," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/1).
Adanya tantangan tersebut, Wanny belum bisa blak-blakan mengenai target kinerja AUTO di tahun ini. Yang terang, Astra Otoparts berharap bisa mencatatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. "Namun, ini sangat tergantung kondisi ekonomi secara umum," tegasnya. Adapun mengenai belanja modal yang disiapkan tahun ini, Wanny belum mengungkapkan berapa angka pastinya. Namun, sebagai gambaran AUTO sangat sangat berhati hati dalam implementasinya. Melihat situasi yang ada, capex tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun 2020. "Capex diprioritaskan untuk tipe baru dari OEM (Original Equipment Market) dan juga untuk digitalisasi serta otomasi untuk menunjang produktivitas dari manufacturing kami," papar Wanny. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto