Carlos Slim investasi US$ 40 juta di Shazam



LONDON. Aksi mengejutkan datang dari Carlos Slim. Taipan paling kaya sejagat menurut Forbes ini baru saja menambah koleksi portofolio bisnisnya. Slim, baru saja membenamkan investasi US$ 40 juta di Shazam. Sepak terjang bisnis Slim kali ini terbilang mengejutkan. Ini adalah pertama kali Slim merambah bisnis startup teknologi.

Slim masuk ke Shazam lewat tentakel bisnis telekomunikasinya, America Movil. "Shazam menggambarkan keterlibatan media dengan menggabungkan kekuatan mobile, televisi dan periklanan," ujar Slim. Shazam adalah pengembang aplikasi yang bisa mengidentifikasi musik dari berbagai sumber, termasuk radio dan televisi. "Sebagai bagian dari perjanjian, aplikasi Shazam akan dikembangkan untuk pengguna layanan America Movil di Amerika Latin," ujar CEO Shazam, Rich Riley, seperti dikutip www.allthingsd.com (7/7).

Sejatinya, insting bisnis Slim terbukti tajam. Suntikan dana sebesar US$ 40 miliar dari kantong Slim nantinya akan digunakan untuk mempercepat ekspansi Shazam ke televisi. Saat ini, Shazam tengah berfokus mematangkan aplikasi yang bisa mengenali soundtrack iklan, kemudian langsung menghubungkan penggunanya ke situs pengiklan tersebut. Ini tentu bakal membawa dampak positif pula terhadap performa America Movil yang memiliki jaringan bisnis televisi.


Shazam membidik pasar Inggris, Eropa Barat dan Amerika Latin untuk aplikasi tersebut. "Dalam 18 bulan mendatang, kami berharap layanan dari bisnis televisi secara signifikan mengungguli pendapatan bisnis musik," ujar Eksekutif Shazam, Andrew Fisher.Fisher menjelaskan, perusahaan ternama semisal Unilever, Procter & Gamble dan American Express telah menggunakan Shazam dalam kampanye iklan televisi di Amerika Utara.

Ia optimistis, Shazam bisa mendapat berkah dari belanja iklan televisi global yang mencapai US$ 350 miliar di 2012. Fisher mengklaim, pengguna Shazam saat ini telah mencapai 350 juta orang di seluruh dunia. Aksi sebelumnya, Slim membeli operator telekomunikasi di Eropa. Pria dengan kekayaan bersih US $ 73 miliar ini membeli KPN dan Telekom Austria senilai US$ 6,1 miliar di akhir tahun 2012.

Editor: Dessy Rosalina