PARIS. Raksasa ritel asal Prancis, Carrefour SA, mulai membidik pertumbuhan anorganik. Bergabung dengan kelompok investor institusi, Carrefour mengakuisisi 127 mal milik Klepierre, jaringan pusat belanja Eropa.

Dengan nilai transaksi mencapai € 2 miliar (US$ 2,75 miliar), aksi tersebut turut mendukung bisnis hipermarket Carrefour. Dengan membeli Klepierre, Carrefour akan menambah mal seluas 476.000 meter persegi yang berlokasi di Prancis, Spanyol dan Italia, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (16/12).

Pasca transaksi, Carrefour akan menguasai 42% saham Klepierre. Di Prancis, jaringan pusat belanja Klepierre bakal bergabung dengan 46 mal milik Carrefour.

Jaringan ritel yang berbasis di Boulogne Billancourt ini memang terus berinovasi agar mampu bertahan dari ketatnya persaingan bisnis ritel.

Setelah menangguhkan rencana spin off aset propertinya pada tahun 2011, Carrefour mulai berinvestasi ke real estate. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Carrefour menciptakan format gerai besar yang lebih menarik minat konsumen, di tengah persaingan gerai di pusat kota dan belanja online.

Pada kuartal ketiga, penjualan hipermarket Carrefour naik untuk pertama kali selama lebih dari dua tahun.  Sementara harga saham Carrefour tak banyak bergerak, yakni di € 27,14 per saham di Paris. Sedangkan harga saham Klepierre meningkat 1,1% menjadi € 33,10 per saham.

Klepierre mengemukakan, penjualan tersebut memiliki dampak minimal pada arus kas bersih. Yang pasti, sebagian besar dana hasil penjualan mal, yakni € 1,54 miliar akan dipakai untuk membidik peluang akuisisi secara selektif.

Menurut Klepierre, harga akuisisi mal di Prancis dan Italia sudah sesuai dengan perkiraan nilai properti, sedangkan mal di Spanyol dijual dengan harga diskon.

Semula, Klepierre akan memakai dana hasil penjualan aset untuk membayar fasilitas kredit senilai € 1,3 miliar yang jatuh tempo pada 2014 dan untuk merestrukturisasi portofolio lindung nilai mereka.

Manajemen Carrefour mengemukakan perusahaan barunya akan melakukan renovasi dan modernisasi pusat belanja. Proyek ini akan menghabiskan dana € 1,8 miliar dari ekuitas dan € 900 juta berasal dari utang. Pendapatan sewa kotor ditaksir senilai US$ 180 juta per tahun.

Editor: Sandy Baskoro