Carrefour fokus kembangkan Carrefour premium



JAKARTA. Konsumen Indonesia yang semakin matang, yang antara lain ditunjukkan oleh daya beli dan pendapatan per kapita yang meningkat mendorong PT Carrefour Indonesia untuk mengenalkan konsep baru di gerainya. Tahun ini Carrefour Indonesia akan fokus mengembangkan gerai premium.

"Sekarang telah terjadi pergeseran konsumsi, orang mencari produk-produk terbaik di kelasnya," jelas Satria Hamid Ahmadi, Head of Public Affairs Carrefour Indonesia kepada KONTAN, Senin (5/3). Di samping itu, Satria mengakui, ekspansi Carrefour Indonesia dilakukan untuk menyiasati ketatnya persaingan.

Selain membuka gerai baru, Carrefour Indonesia juga akan merenovasi gerai yang sudah beroperasi. "Sebab tidak gampang mencari daerah baru. Apalagi konsumen juga sudah nyaman dengan gerai yang sudah ada," jelas Satria.


Sejak akhir tahun lalu, Carrefour Indonesia sudah melakukan uji coba di gerainya di Lebak Bulus dan Emporium Pluit Mall, keduanya di Jakarta. Untuk sementara, gerai premium Carrefour ini masih memakai nama Carrefour.

Sayang, Satria enggan mengutarakan jumlah gerai Carrefour premium yang akan dibuka maupun direnovasi tahun ini. Yang jelas, saat ini Carrefour sudah punya 84 gerai. Gerai yang ke-84 dibuka bulan Januari lalu di Paragon Solo. Tidak semua gerai bisa disulap menjadi Carrefour premium, melainkan hanya gerai yang penjualannya tinggi dan akses distribusinya mudah.

Target pasar Carrefour premium berbeda dengan gerai biasa, yaitu kelas menengah ke atas, termasuk ekspatriat. Tapi Satria enggan mengungkapkan selisih harga. "Harga tetap bisa bersaing," kilahnya.

Karena target pasarnya berbeda, produk-produk yang dijajakan di Carrefour premium adalah produk dengan merek-merek kelas atas. Produk impor juga tersedia, tapi jumlahnya tidak lebih dari 5%.

Porsi produk di Carrefour premium yang mengusung konsep ritel gaya hidup pun berbeda dengan gerai biasa. Jika di gerai biasa produk makanan yang lebih banyak, di Carrefour premium lebih banyak alat elektronik, fashion, dan produk perawatan tubuh. "Kami juga menghadirkan kedai kopi di dalamnya," tutur Satria.

Sayang, Satria juga enggan membuka target penjualan Carrefour tahun ini, maupun pencapaian tahun lalu. Yang jelas, dia bilang, lebih dari separuh penjualan berasal dari makanan. Namun produk perawatan tubuh yang sekarang baru menyumbang sepertiga penjualan juga mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.