SHANGHAI. Carrefour SA, peritel terbesar di Eropa, akan meningkatkan jumlah gerainya di China tahun ini. Selain itu, Carrefour juga akan membikin sejumlah promosi untuk meningkatkan penjualannya di tengah resesi global seperti sekarang ini. Berapa gerai yang akan dibuka oleh Carrefour? Tak tanggung-tanggung, Carrefour bakal menambah 28 gerai. Bandingkan tahun lalu yang hanya membuka 22 gerai saja. Patrick Ganaye, Vice President Carrefour di China membeberkan angka tersebut akhir pekan lalu. Ganaye mengharapkan penjualan carrefour akan menggemuk lebih dari 15% di tahun kerbau ini. Pertumbuhan penjualan itu sama dengan tahun lalu. Maklum, perekonomian yang berjalan bak siput dan remuknya pasar ekspor telah menghempaskan industri ritel. Parkson Retail Group Ltd., peritel lain di China, telah melaporkan mininya penjualan pada kuartal terakhir tahun lalu. "Saat terjadi krisis, orang-orang akan mulai mempertimbangkan harga-harga," kata Ganaye. Ia menambahkan, "Seiring dengan anjloknya harga-harga dan efek negatif dari penjualan, maka kami akan mengganjar konsumen dengan sejumlah promosi." Di China, Carrefour telah memiliki 134 gerai. Ganaye menegaskan bahwa perusahaannya belum tergebuk resesi dan tidak berencana untuk memangkas pekerjanya lantaran sebagian besar pembelinya berasal dari kota. “Ekspansi di China memang bagus, tapi jika Anda meletakkan dalam konteks yang lebih luas lagi, maka pasar hanya akan menunjukkan gelindingan penjualan satu digit. Maka, pertanyaan yang jauh lebih penting yang ditanyakan setiap orang adalah: apa yang bisa dilakukan oleh CEO anyar untuk mengubah strateginya ," kata Christopher Hogbin, Analis Sanford C. Bernstein di London. Memang, CEO Carrefour global baru saja diganti pada awal tahun ini. Kuartal ketiga tahun lalu, pertumbuhan pendapatan Carrefour mulai melambat, pertama kali sejak 2003. Sementara itu penjualan di kuartal keempat hanya tumbuh 0,7%, dari 25,6 vmiliar euro menjadi 25,74 miliar euro atau setara dengan US$ 33,7 miliar.
Carrefour Gemukkan Jumlah Gerai di China
SHANGHAI. Carrefour SA, peritel terbesar di Eropa, akan meningkatkan jumlah gerainya di China tahun ini. Selain itu, Carrefour juga akan membikin sejumlah promosi untuk meningkatkan penjualannya di tengah resesi global seperti sekarang ini. Berapa gerai yang akan dibuka oleh Carrefour? Tak tanggung-tanggung, Carrefour bakal menambah 28 gerai. Bandingkan tahun lalu yang hanya membuka 22 gerai saja. Patrick Ganaye, Vice President Carrefour di China membeberkan angka tersebut akhir pekan lalu. Ganaye mengharapkan penjualan carrefour akan menggemuk lebih dari 15% di tahun kerbau ini. Pertumbuhan penjualan itu sama dengan tahun lalu. Maklum, perekonomian yang berjalan bak siput dan remuknya pasar ekspor telah menghempaskan industri ritel. Parkson Retail Group Ltd., peritel lain di China, telah melaporkan mininya penjualan pada kuartal terakhir tahun lalu. "Saat terjadi krisis, orang-orang akan mulai mempertimbangkan harga-harga," kata Ganaye. Ia menambahkan, "Seiring dengan anjloknya harga-harga dan efek negatif dari penjualan, maka kami akan mengganjar konsumen dengan sejumlah promosi." Di China, Carrefour telah memiliki 134 gerai. Ganaye menegaskan bahwa perusahaannya belum tergebuk resesi dan tidak berencana untuk memangkas pekerjanya lantaran sebagian besar pembelinya berasal dari kota. “Ekspansi di China memang bagus, tapi jika Anda meletakkan dalam konteks yang lebih luas lagi, maka pasar hanya akan menunjukkan gelindingan penjualan satu digit. Maka, pertanyaan yang jauh lebih penting yang ditanyakan setiap orang adalah: apa yang bisa dilakukan oleh CEO anyar untuk mengubah strateginya ," kata Christopher Hogbin, Analis Sanford C. Bernstein di London. Memang, CEO Carrefour global baru saja diganti pada awal tahun ini. Kuartal ketiga tahun lalu, pertumbuhan pendapatan Carrefour mulai melambat, pertama kali sejak 2003. Sementara itu penjualan di kuartal keempat hanya tumbuh 0,7%, dari 25,6 vmiliar euro menjadi 25,74 miliar euro atau setara dengan US$ 33,7 miliar.