Carrefour mengakuisisi jaringan mal di Eropa



PARIS. Carrefour SA, mewujudkan rencana pertumbuhan anorganik. Pada Jumat (24/1) lalu, Carrefour telah meneken perjanjian dengan Klepierre, pemilik 127 pusat belanja di kawasan Eropa.

Raksasa ritel asal Prancis ini mengharapkan, transaksi itu rampung pada semester pertama tahun ini. Sebelumnya, Carrefour menyatakan nilai transaksi akuisisi 127 mal Klepierre mencapai € 2 miliar atau setara US$ 2,75 miliar (Harian KONTAN, 17 Desember 2013).

Aksi akuisisi tersebut turut mendukung bisnis hipermarket Carrefour. Dengan membeli Klepierre, Carrefour akan menambah mal seluas 476.000 meter persegi yang berlokasi di Prancis, Spanyol dan Italia.


Pasca transaksi, Carrefour akan menguasai 42% saham Klepierre. Di Prancis, jaringan pusat belanja Klepierre bakal bergabung dengan 46 mal milik Carrefour.

Jaringan ritel yang berbasis di Boulogne Billancourt, Prancis, ini memang terus berinovasi agar mampu bertahan dari ketatnya persaingan bisnis ritel. Setelah menangguhkan rencana spin off aset propertinya pada tahun 2011, Carrefour mulai berinvestasi ke real estate.

Langkah ini merupakan bagian upaya Carrefour menciptakan format gerai besar yang lebih menarik minat konsumen, di tengah persaingan gerai di pusat kota dan belanja online.

Kinerja keuangan Carrefour terus memperlihatkan tren positif. Pada kuartal keempat tahun lalu, Carrefour mencatatkan penjualan sesuai dengan proyeksi para analis. Penjualan di semua format ritel milik Carrefour meningkat di pasar domestik.

Nilai penjualan Carrefour di pasar Prancis meningkat 2,2% pada kuartal keempat 2013. Pencapaian itu terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada format convenience store.

Pada periode yang sama, total penjualan global Carrefour menyusut tipis 1,5% menjadi € 22,2 miliar atau setara US$ 30,2 miliar. Realisasi ini sejalan dengan rata-rata estimasi empat analisis.

Carrefour menyatakan fluktuasi mata uang berefek negatif terhadap penjualan mereka selama kuartal keempat tahun lalu. Sedangkan laba usaha Carrefour selama setahun penuh kemungkinan sejalan dengan perkiraan analis, yakni  sekitar € 2,19 miliar.

Carrefour terus melakukan perubahan strategi bisnis sejak tiga tahun lalu, yang mencakup investasi di Prancis. Di sisi lain, peritel global ini juga melakukan penghematan di pasar lain lantaran melihat prospek bisnisnya yang cenderung melemah.

Carrefour terus membenahi strategi penjualannya, terutama di pasar domestik. Strategi itu antara lain menjaga harga rendah pada produk makanan, kemudian stok barang-barang non-branded ditawarkan lebih banyak di rak-rak serta menggenjot penjualan online. Terbukti, laba Carrefour di Prancis melonjak 75% pada semester pertama 2013.

Editor: Sandy Baskoro