KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Carsurin Tbk (
CRSN) dan National Battery Research Institute (NBRI) telah menandatangani Strategic Alliance Agreement (SAA). Perjanjian tersebut akan menetapkan kerangka kerja konkret untuk pendirian dan operasional fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Direktur Utama Carsurin, Sheila Tiwan menjelaskan aliansi strategis ini berfokus pada perpaduan antara pengalaman komersial dan keahlian teknis CRSN dengan kemampuan penelitian mutakhir NBRI tentang teknologi baterai EV. Sheila menambahkan, fasilitas pengujian baterai EV yang direncanakan dalam aliansi strategis ini akan menyediakan jasa pengujian laboratorium yang komprehensif untuk EV baterai sel, modul, dan pak di berbagai skenario dan kondisi.
Cakupan kerja sama termasuk pengujian kinerja, pengujian umur siklus, pengujian lingkungan, pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC), pengujian keselamatan dan kepatuhan, serta evaluasi Battery Management System (BMS). Upaya awal akan memprioritaskan moda transportasi kendaraan roda dua dan roda tiga, sejalan dengan luasnya pasar di Indonesia.
Baca Juga: Kembangkan Segmen EV, Carsurin (CRSN) Gandeng National Battery Research "Pendirian fasilitas pengujian baterai EV ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami. Fasilitas laboratorium ini merupakan representasi dari dedikasi kami terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan," kata Sheila dalam rilis yang disiarkan Selasa (27/2). Sebagai informasi, Carsurin merupakan perusahaan yang bergerak di bidang TIC atau pengujian, inspeksi, dan sertifikasi dengan pengalaman lebih dari 55 tahun. Sedangkan NBRI merupakan lembaga independen yang mendalami bidang teknologi penyimpanan energi elektrokimia serta inovasi baterai dan energi terbarukan. Pendiri National Battery Research Institute, Evvy Kartini mengatakan dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, Carsurin dan NBRI menetapkan standar baru untuk pengujian, penelitian, dan inovasi baterai EV. "Kerja sama strategis antara NBRI dengan Carsurin adalah bukti dari visi kami untuk menjadikan Indonesia memiliki teknologi yang canggih dan berkelanjutan," ungkap Evvy. Carsurin dan NBRI akan berbagi tanggung jawab dalam berbagai bidang. Termasuk keahlian teknis, berbagi pengetahuan, strategi komersialisasi, posisi pasar, dan kepatuhan regulasi. Carsurin akan berinvestasi dalam pengeluaran modal untuk peralatan pengujian laboratorium dan mengelola operasional sehari-hari laboratorium.
Sementara NBRI akan menyediakan tempat yang diperlukan untuk operasional berlokasi di Indonesian Life Science Center, Serpong. Kerjasama ini juga melibatkan pemasaran dan promosi kolaboratif untuk meningkatkan visibilitas fasilitas laboratorium dan memenangkan klien yang beragam. "Aliansi strategis ini tidak hanya menandai langkah menuju pencapaian visi Indonesia untuk menjadi pusat global produksi baterai EV. Tetapi juga mewakili model kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong prioritas nasional tentang inovasi dan keberlanjutan," tandas Sheila. Pada perdagangan Rabu (28/2), harga saham CRSN dibuka pada level Rp 101, posisi yang sama dengan penutupan perdagangan kemarin (27/2). Jika mengakumulasi pergerakan harga secara year to date, saham CRSN melandai sebesar 21,71%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .