KONTAN.CO.ID - Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, Cashlez menggelar diskusi melalui webinar spesial dengan tema “Merdeka Berbisnis di Era Industri 4.0 melalui Literasi Digital” pada Selasa (30/8/22). Adapun tema yang diangkat tersebut selaras dengan peningkatan digitalisasi di Indonesia saat ini, dimana kurang lebih 77 persen penduduk Indonesia, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sudah menggunakan internet. “Jumlah pengguna internet yang besar ini memungkinkan masyarakat memanfaatkan produk inovasi dan disrupsi digital, salah satunya untuk berbisnis. Penyelenggaraan webinar ini diharapkan dapat menjadi tambahan edukasi bagi pelaku usaha untuk meningkatkan literasi digital mengenai pemanfaatan digitalisasi pada bisnis. Hal ini pun sesuai dengan komitmen kami untuk membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM agar dapat go-digital.” ujar Suwandi, Presiden Direktur Cashlez.
Hadir sebagai narasumber dalam sesi webinar ini Chief Compliance Officer Cashlez, Hendrik Adrianto, Head of Product Development Cashlez, Ade Setiawan; dan Brand & Digital Marketing Communications Expert, Aldridge Seubelan. Dalam webinar tersebut, Ade membahas mengenai berbagai produk dan fitur yang bermanfaat bagi bisnis secara detail untuk memperluas pemahaman peserta webinar khususnya produk dan fitur dari Cashlez yang dapat membantu menjalankan bisnis secara digital. Menurutnya, dalam menjalankan bisnis di era digital saat ini membutuhkan aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis secara keseluruhan, seperti pengaturan produk, penerimaan transaksi non-tunai hingga pencatatan secara otomatis dan real-time. “Produk dan fitur yang dihadirkan oleh Cashlez telah memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan, seperti pengaturan produk dapat dilakukan melalui fitur mobile-Point-of-Sale atau mPOS, kemudian untuk penerimaan transaksi non-tunai dapat menggunakan fitur CashlezPay, dimana pelaku bisnis dapat menerima seluruh metode pembayaran mulai dari QRIS, kartu debit/kredit, Virtual Account, hingga PayLater. Lalu untuk pencatatan, semua transaksi tiap hari-nya telah dicatat secara otomatis dan real-time pada fitur Dashboard yang memudahkan pelaku bisnis untuk memantau penjualan dan rekonsiliasi secara otomatis. Semua produk dan fitur yang dihadirkan Cashlez pun tanpa biaya, sehingga terjangkau untuk berbagai kalangan usaha.” ungkapnya. Aldridge menjelaskan tentang digital marketing yang dapat meningkatkan penjualan di era digital saat ini. Dia menyebutkan, selain dapat meningkatkan penjualan, memanfaatkan digital marketing juga dapat menghemat biaya promosi, sarana penghubung dengan konsumen, membantu bersaing dengan perusahaan besar dan memberikan kemudahan dalam melihat perubahan bisnis. “Ada 5 hal yang perlu dipersiapkan untuk menyusun strategi digital marketing. Pertama, tetapkan target pasar terlebih dahulu. Kemudian yang kedua, siapkan produk dengan kualitas terbaik. Ketiga, bangun website pribadi. Keempat, aktif di media sosial dan terakhir, gunakan Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), serta iklan di media sosial.” kata Aldridge. Sementara itu, Hendrik Adrianto mengungkapkan berdasarkan data dari DataReportal, pengguna internet aktif di Indonesia telah mencapai 204,7 juta dengan pengguna aktif media sosial sebesar 191,4 juta. Data ini mengalami pertumbuhan yang masif sebesar 13,6% dari tahun 2021. Pertumbuhan ini membuka ruang untuk meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi serta internet, misalnya pencurian data, peretasan, dan sebagainya. “Atas dasar tersebut literasi digital sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan edukasi tentang kecakapan literasi digital, khususnya dalam hal keuangan. Literasi keuangan ini pun terus kami lakukan melalui kegiatan CSR kepada para pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan UMKM Indonesia dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang bekerja sama dengan para Pembina UMKM di Indonesia. Kegiatan CSR yang kami lakukan ini juga sekaligus untuk mendukung program pemerintah khususnya Bank Indonesia serta Kementerian Koperasi dan UKM dalam meningkatkan jumlah UMKM yang masuk dalam ekosistem digital.” tutup Hendrik.
Baca Juga: Cashlez Tumbuh Positif, Bukukan Pendapatan Bersih Rp140,85 Miliar di 2021 Tentang PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk: Berdiri sejak 2015, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (“Perseroan”) dengan merek Cashlez merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran yang memberikan solusi untuk merchant dan menawarkan nilai lebih agar pemilik usaha dapat mengatur dan menumbuhkan bisnisnya.
Cashlez menciptakan sistem payment gateway yang dilengkapi dengan penerimaan pembayaran menggunakan kartu, baik kartu kredit atau kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (Android dan iOS) yang dihubungkan dengan card reader melalui bluetooth. Selain dapat menerima kartu, merchant dapat menerima metode pembayaran digital lainnya seperti pembayaran QRIS, Cashlez‐Link untuk pembayaran e‐commerce dan pembayaran Virtual Account. Cashlez mengembangkan fitur POS & back‐office reporting kepada merchant, sebagai komitmen Cashlez untuk mempermudah merchant dalam mengatur dan meningkatkan bisnisnya. Dalam hal ini, sistem dapat memonitor semua transaksi penjualan merchant secara real time. Untuk diketahui, Cashlez telah menerima penghargaan Rekor Dunia MURI sebagai “The First Payment Aggregator in Indonesia with Point‐of‐Sale Platform and Payment Options of Multi‐ Acquiring Bank in One App”. Saat ini Cashlez telah membantu lebih dari 13.000 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada Mei 2019, Cashlez mendapatkan izin resmi sebagai Payment Gateway dari Bank Indonesia dan pada awal tahun 2020, Cashlez resmi menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) di Indonesia dengan kode saham CASH. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti