Cashlez Worldwide (CASH) targetkan pendapatan Rp 255,36 miliar tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa finansial teknologi dan pembayaran digital, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk, membidik pendapatan bersih hingga Rp 255,36 miliar sepanjang tahun 2020. Kenaikan pendapatan ini diproyeksikan akan menekan rugi bersih menjadi Rp 6,14 miliar.

Asal tahu saja, berdasar prospektusnya, emiten dengan kode CASH itu membukukan pendapatan bersih hingga Rp 11,73 miliar per 31 Oktober 2019. Sementara rugi bersih periode berjalan mencapai Rp 8,75 miliar.

Optimisme ini didorong oleh nilai gross transaction value (GTV) yang bertumbuh sepanjang tahun 2019 dan diprediksi meningkat tiga kali lipat tahun ini.  Tahun lalu, CASH mencatatkan pertumbuhan GTV 183% year on year (yoy) menjadi Rp 3,811 miliar.


Baca Juga: BEI: Sudah ada 18 perusahaan yang siap IPO di tahun ini

Penigkatan GTV hingga tiga kali lipat didorong oleh besarnya peluang dalam bisnis ini. CASH mengamati, metode pembayaran non-tunai yang semakin banyak dan beragam menimbulkan kendala bagi pemilik usaha dalam menyediakan alat bantu pembayaran. Oleh karenanya, CASH memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan produk yang dapat menerima berbagai jenis metode pembayaran non-tunai.

"Dilengkapi dengan berbagai jenis fitur yang dapat memberikan kemudahan bagi pemilik usaha," jelas Presiden Direktur Cashlez Worldwide Indonesia Tee Teddy Setiawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/5).

Peluang ini terus diupayakan dengan CASH melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 27 April 22020 yang lalu. Melalui IPO itu, CASH melepas 250 juta saham biasa atas nama atau sekitar 17,507% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Setiap saham ditawarkan dengan harga Rp 350, sehingga total dana yang dihimpun CASH mencapai Rp 87,5 miliar. Adapun dana yang dihimpun akan digunakan untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI).

"Keahlian perseroan sebagai payment gateway dan STI yang sudah berpengalaman dalam IT Solution terutama untuk smart card dan RFID akan memberikan suatu produk yang dapat menciptakan benefit lebih bagi client ataupun calon client Perseroan maupun STI," kata Teddt .

Melalui akuisisi ini, CASH juga berharap dapat menambah merchant dari sebelumnya 7.000 menjadi 10.000 di akhir tahun 2020.

Walaupun pasar tengah lesu terdampak Covid-19, CASH tetap mantap menjalankan IPO. Adapun dalam masa IPO, saham CASH mengalami oversubscribed hingga 1,57 kali. Saham lebih banyak diserap oleh investor perseorangan dibandingkan institusi, sebesar 99,94%.

Asal tahu saja, untuk melancarkan rencana bisnisnya ke depan, CASH mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 3,63 miliar. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk reader yang akan disewakan kepada pihak ketiga dengan jangka waktu minimal tiga tahun. Selain itu capex juga akan dimanfaatkan untuk infrastruktur jaringan dan server internal.

Baca Juga: Perdana diperdagangkan di bursa, saham Cashlez Worldwide Indonesia (CASH) naik 9,71%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat