CASS jadi operator bandara di Batam



JAKARTA. PT Cardig Aero Service Tbk (CASS) makin serius melebarkan sayap bisnisnya. Emiten itu bermaksud menjadi pengelolaan bandar udara (bandara).

Diono Nurjadin, Presiden Direktur CASS, mengatakan, telah menandatangani perjanjian kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Batam untuk menggarap proyek bandara di pulau tersebut. Dalam perjanjian kerjasama itu, CASS hanya akan menjadi operator bandara. "Namun, jika ternyata menguntungkan, perseroan juga turut membangun infrastruktur bandara," ujar dia, Jumat (25/5).

Untuk melancarkan rencana itu, CASS berniat menggandeng pihak lain, dengan skema joint venture. Alternatif lain, CASS mengakuisisi perusahaan yang bergerak di pengelolaan bandara. "Kalau bisa akuisisi, targetnya tahun ini bisa terealisasi," ujar dia.


Selain, di Batam, CASS juga sedang melakukan uji kelayakan atau feasibilities studies di dua bandara lain. Namun, Diono belum bersedia membeberkan dua bandara yang dimaksud juga nilai investasi yang akan dikeluarkan. Ia beralasan, proses uji kelayakan belum rampung, sehingga kebutuhan investasi belum diputuskan.

Sebelumnya, manajemen CASS menaksir, jika hanya menjadi operator, kebutuhan investasi kurang dari Rp 100 miliar. Sedang, jika turut membangun infrastruktur bandara, kebutuhan investasi lebih dari Rp 100 miliar.

Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, CASS memiliki beberapa opsi, seperti mencari pinjaman, menerbitkan obligasi atau menggunakan kas sendiri.

Di tahun ini CASS juga bermaksud menuntaskan akuisisi perusahaan yang bergerak di jasa layanan katering, yaitu Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD). Dana akuisisi yang disiapkan Rp 25 miliar.

Namun, proses akuisisi itu dilakukan bertahap. Hingga saat ini perseroan telah menginjeksikan dana sekitar Rp 21,28 miliar untuk akuisisi itu. Dana itu diperoleh dari hasil penerbitan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada akhir tahun lalu.

Tahun ini CASS menargetkan meraih pertumbuhan pendapatan 45% jadi Rp 1,15 triliun year on year (yoy). Sedangkan target laba bersih naik dari Rp 70 miliar menjadi Rp 107 miliar -Rp 110 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: