KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami beberapa penyebab sering kentut beserta panduan untuk mengatasinya. Proses buang angin atau kentut merupakan proses alami manusia membuang gas dalam tubuh. Proses Kentut atau Buang angin atau flatus merupakan jalannya pengeluaran gas yang terbentuk di dalam usus dan saluran pencernaan. Gas tersebut terdiri dari udara yang tertelan saat makan atau minum, serta gas-gas seperti hidrogen, metana, dan gas lainnya yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan oleh bakteri di usus besar.
Buang angin normalnya tidak berbau dan merupakan proses alami yang terjadi di dalam tubuh manusia. Namun, kentut yang terlalu sering atau berbau busuk dapat menjadi masalah yang mengganggu.
Baca Juga: Ini 7 Penyebab Rasa Gatal pada Anus atau Pruritus Ani dan Cara Mengatasinya Penyebab sering kentut
Gas dari proses buang angin terdiri dari berbagai komponen, termasuk nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas-gas lainnya. Proses kentut terjadi karena sejumlah alasan, di antaranya:
- Pencernaan makanan: Ketika kita makan atau minum, udara juga bisa tertelan. Udara ini kemudian mencapai saluran pencernaan, termasuk lambung dan usus. Sebagian udara ini kemudian dikeluarkan sebagai gas melalui kentut.
- Proses pencernaan: Selama proses pencernaan makanan, bakteri yang ada di saluran pencernaan membantu mencerna makanan yang tidak dicerna sepenuhnya dalam usus halus. Proses ini menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
- Gas dari darah: Beberapa gas yang terkandung dalam darah, seperti karbon dioksida dan nitrogen, juga dapat larut dalam cairan pencernaan dan dilepaskan sebagai gas melalui kentut.
- Reaksi kimia dalam usus: Beberapa makanan yang tidak dapat dicerna sepenuhnya atau diserap di usus halus dapat melewati usus besar dan diubah oleh bakteri dalam usus, menghasilkan gas.
- Stres dan faktor emosional: Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi aktivitas pencernaan dan pergerakan usus, yang dapat menghasilkan lebih banyak gas dan kentut.
- Makanan tertentu: Konsumsi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, brokoli, bawang, kubis, dan makanan berkarbonasi, dapat meningkatkan produksi gas dan kentut.
Setelah memahami beberapa penyebab dari rasa buang angin yang meningkat, Anda perlu memahami gejala ini terkait dengan kesehatan. Pahami beberapa kondisi kesehatan yang berkaitan dengan sering terjadinya buang angin.
Baca Juga: Ini 6 Penyebab Nyeri Perut Sebelah Kiri yang Wajib Anda Waspadai 1. Sindrom Usus Besar yang Iritasi Seringkali, kentut berlebihan dapat menjadi tanda iritasi pada usus dan mungkin terkait dengan Sindrom Usus Besar yang Iritasi (IBS). Pasien yang memenuhi kriteria diagnostik untuk IBS cenderung mengalami lebih banyak rasa sakit di bagian bawah perut. Untuk meredakan gejala IBS, mencoba diet rendah untuk mengidentifikasi makanan pemicu dapat menjadi solusi, dengan bantuan dari ahli diet. 2. Gangguan Saluran Cerna Bagian Atas Meskipun mengeluarkan gas dalam jumlah tertentu dianggap normal, seringnya bersendawa mungkin menandakan adanya gangguan pada saluran cerna bagian atas. Ini bisa termasuk kondisi seperti tukak lambung, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), atau gastroparesis, yang merupakan keterlambatan pengosongan lambung. Kurangi konsumsi makanan pemicu gas, seperti makanan pedas dan asam, dapat membantu mengelola gejala. 3. Pertumbuhan Berlebih Bakteri Usus Kecil Keluhan sering kentut dapat terkait dengan pertumbuhan berlebih bakteri di usus kecil, yang biasanya tidak ditemukan di sana. Kondisi ini, yang disebut pertumbuhan bakteri usus kecil (SIBO), dapat menyebabkan gejala seperti gas, diare, dan hilangnya nafsu makan. SIBO sering terjadi setelah pembedahan perut atau berkaitan dengan kondisi medis seperti penyakit Crohn, diabetes, dan penyakit celiac. 4. Potensi Kanker Usus Besar Selain itu, keluhan sering kentut juga dapat menjadi indikator potensial berkembangnya kanker usus besar. Meskipun kelebihan gas jarang menjadi gejala utama, kondisi ini dapat memicu peringatan untuk menjalani skrining kanker kolorektal. Bila Anda mengalami sering kentut bersama dengan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. 5. Intoleransi Laktosa Intoleransi laktosa merujuk pada kondisi dimana tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu dan produk susu. Studi menunjukkan bahwa seorang pasien yang mengonsumsi satu atau dua pint susu dengan kadar lemak tertentu dapat membantu menentukan apakah pembatasan asupan susu diperlukan. Jika menghindari susu mengurangi gejala yang dialami, kemungkinan pasien mengalami intoleransi laktosa. Menghentikan konsumsi makanan tersebut dapat membantu mengatasi masalah sering kentut.
Tips mengurangi gas penyebab buang angin
Nah, Anda bisa mengatasi secara perlahan apabila sering kentut atau buang angin.
- Kurangi konsumsi makanan yang memicu produksi gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan minuman bersoda.
- Anda bisa mengunyah makanan secara perlahan dan tidak terburu-buru, dan menghindari mengunyah permen karet atau minum dengan sedotan.
- Pastikan untuk mengurangi stres dan kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
- Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt atau kefir, yang dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Apabila masalah terus berlanjut, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan jawaban dari masalah kerap buang angin atau kentut tersebut. Demikian penjelasan terkait beberapa penyebab gejala ingin buang angin atau kentut berlebihan dan tidak normal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News