KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali dampak kurang tidur yang dapat memengaruhi kesehatan. Setiap organ tubuh memiliki pola kerja yang penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Kurang tidur, atau sleep deprivation, terjadi saat seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai kebutuhan tubuhnya. Kondisi ini bisa muncul akibat durasi tidur yang lebih pendek dari anjuran atau karena gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Perlu diingat, kebutuhan tidur yang ideal berbeda-beda pada setiap individu, tergantung pola tidur alami, kebiasaan sehari-hari, dan kebutuhan tubuh masing-masing.
Gejala tubuh kekurangan tidur
- Konsistensi: Cobalah untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan. Ini membantu tubuh Anda mengatur pola tidur alami.
- Jumlah Tidur yang Cukup: Dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Namun, kebutuhan tidur tiap individu bisa berbeda. Amati bagaimana Anda merasa setelah tidur berapa jam dan sesuaikan.
- Ritme Biologis: Tubuh memiliki ritme sirkadian yang memengaruhi kapan kita merasa lebih segar dan kapan kita merasa mengantuk. Biasanya, orang cenderung merasa mengantuk pada malam hari (antara pukul 21.00-01.00) dan pagi hari (antara pukul 02.00-06.00).
- Hindari Tidur Siang Terlalu Lama: Jika Anda ingin tidur siang, hindari tidur terlalu lama, terutama di sore hari, agar tidak mengganggu tidur malam.
- Hindari Tidur Terlalu Larut Malam: Tidur terlalu larut malam bisa mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan kurang tidur. Hindari begadang terlalu sering.
Risiko saat kurang tidur
Intip beberapa gejala dan dampak kurang tidur berikut ini dilansir dari Health.com. 1. Kelelahan Salah satu gejala yang mudah dikenali sebagai tanda kurang tidur seringkali membuat seseorang merasa sangat lelah dan kurang berenergi sepanjang hari. Tentu, Anda yang bekerja dari pagi hingga sore akan merasakan tubuh yang lebih lelah dari hari-hari sebelumnya. 2. Hilang Fokus dan Konsentrasi Orang lain bisa saja mengenali gejala Anda yang kurang tidur seperti tidak fokus pada sebuah aktivitas maupun pekerjaan. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi, memperhatikan detail, dan berpikir dengan jelas. 3. Kurang produktif Kondisi kurang tidur dapat mengurangi produktivitas dalam pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat berdampak negatif pada keputusan keuangan dan menyebabkan hilangnya keuntungan. Baca Juga: Tidak Perlu Panik, Begini Saran Ahli Patologi Agar Terhindar dari Virus HMPV 4. Perubahan Mood Seseorang yang kurang tidur cenderung merasa lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau cenderung mengalami perubahan mood yang drastis. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang cukup tidur setiap malam memiliki lebih sedikit perilaku agresif dan ledakan emosi 5. Gangguan Memori Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengingat informasi dan pengalaman baru. Tentu, ini juga berdampak langsung seperti lemahnya melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi. 6. Metabolisme Lemah Nah, kurang tidur dapat berdampak pada keseimbangan hormonal dan mengganggu metabolisme, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan. Selain itu, peneliti ungkap durasi tidur pendek meningkatkan kerentanan terhadap flu. Saat Anda beristirahat, sistem pertahanan tubuh, atau sistem kekebalan, menghasilkan berbagai zat pelindung seperti antibodi dan sitokin untuk melawan infeksi, seperti bakteri dan virus. Selama periode tidur, sitokin tertentu juga berperan dalam mendukung kualitas tidur, meningkatkan efisiensi sistem kekebalan dalam menjaga tubuh dari penyakit. Baca Juga: Fakta WHO: Asma, Penyakit Paru Kronis yang Dapat Dikendalikan 7. Gangguan sistem pernapasan Selain sistem kekebalan, hubungan antara tidur dan sistem pernapasan juga saling berpengaruh. Gangguan pernapasan seperti apnea tidur obstruktif atau OSA dapat mengganggu tidur dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan. Gangguan tidur yang disebabkan oleh OSA dapat meningkatkan rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, seperti flu, dan dapat memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada, seperti penyakit paru-paru kronis.Tips mengatasi kekurangan tidur
Jika Anda mengalami salah satu gejala atau tanda ini, penting untuk berbicara dengan dokter Anda. Mereka dapat membantu Anda menentukan penyebabnya dan mengembangkan rencana perawatan. Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan tidur yang cukup:- Pertahankan jadwal tidur yang teratur dan konsisten.
- Buatlah lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
- Lakukan olahraga secara teratur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.