Catat hasil positif di kuartal I 2020, Darma Henwa (DEWA) review rencana kerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), PT Darma Henwa Tbk masih bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional di kuartal I 2020. Kendati begitu, emiten tambang berkode DEWA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tengah meninjau rencana kerja untuk mengantisipasi dampak dari pandemi corona.

Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi mengungkapkan, DEWA masih bisa mencatatkan kinerja yang positif lantaran permintaan dari klien belum mengalami perubahan. Terlebih, di awal tahun permintaannya masih lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.

Selain itu, kata Mukson, peningkatan kinerja operasi DEWA seiring dengan perbaikan dan penambahan alat serta peningkatan produktivitas dan jam kerja yang efektif. "Adanya perbaikan dan penambahan alat produksi, sehingga volume produksi masih tumbuh," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/4).


Baca Juga: Tren pemulihan pasar batubara diprediksi baru bisa terlihat setelah bulan Juni

Adapun, pada periode Kuartal I produksi batubara atau coal delivery DEWA mencapai 4,23 juta ton atau tumbuh 19,43% dari 3,54 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu. Mukson merinci, coal delivery pada proyek tambang batubara Bengalon di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh 17,54% menjadi 2,25 juta ton.

Kemudian, coal delivery di proyek tambang batubara Asam Asam di Provinsi Kalimantan Selatan naik 18,70% ke posisi 1,76 juta ton. Terakhir, coal delivery proyek tambang batubara Satui di Provinsi Kalimantan Selatan meningkat sebesar 52,01% menjadi 217.705 ton.

Sementara dari pengupasan batuan penutup atau overburden removal, DEWA mencatatkan hasil sebanyak 31,84 juta bank cubic meter (bcm). Angka tersebut naik 27,78% dibandingkan 24,92 juta bcm pada kuartal pertama tahun lalu.

Overburden removal di proyek tambang batubara Bengalon mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 42,96% dari 15,74 juta bcm di kuartal pertama 2019 menjadi 22,51 juta bcm di kuartal pertama 2020. Adapun, porsinya menyumbang 70,68% terhadap total overburden removal DEWA.

Sedangkan overburden removal pada proyek tambang batubara Asam Asam tercatat 7,03 juta bcm. Lalu overburden removal proyek tambang batubara Satui yakni 2,30 juta bcm.

Namun, Mukson tak bisa menjamin DEWA akan kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional hingga double digit pada kuartal selanjutnya. Bahkan, DEWA pun masih meninjau rencana kerja di tahun ini, baik dari sisi target operasional, kinerja keuangan maupun anggaran belanja modal (capex).

Ia menyebut, DEWA masih mencermati dan akan menyesuaikan rencana kerja dengan kondisi pandemi Corona. Meski begitu, Mukson menekankan bahwa DEWA tetap berupaya agar capaian produksi di tahun 2020 masih bisa lebih tinggi dari realisasi tahun lalu.

"Target produksi 2020 masih dalam review internal. Kami terus memonitor dan menyesuaikan bila ada kondisi yang mempengaruhinya terkait Covid 19. Belanja modal juga masih dalam review internal dan disesuaikan kebutuhan serta kondisi saat ini. Semuanya kita review dan monitor terus agar operasi tambang berjalan normal," terang Mukson.

Adapun, DEWA mengupayakan pencegahan dan antisipasi penyebaran Covid-19 di masing-masing lokasi proyek dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Ada tiga protokol pencegahan Covid-19 yang menjadi acuan DEWA dalam mencegah penyebaran Covid 19 yaitu protokol bekerja di rumah, protokol penanganan karyawan yang dicurigai terpapar Covid-19, serta protokol respons untuk suspect Covid-19 di area tambang.

Baca Juga: Ada wabah Covid-19, Bukit Asam (PTBA) kalkulasi ulang rencana produksi dan penjualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat