Catat, ini rangkaian ulang tahun pasar modal yang berlangsung hingga esok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pagi tepatnya 08.00 WIB, Assembly Hall Jakarta Convention Center mulai dipadati masyarakat yang antusias mengikuti acara Capital Market Summit and Expo 2019 (CMSE).

Acara ini diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam rangka memperingati 42 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

CMSE berlangsung dua hari yakni 23-24 Agustus 2019 melibatkan seluruh stakeholders pasar modal seperti OJK, self regulatory organization (SRO), perusahaan efek, manajer investasi, bank RDN, underwriter, pemeringkat efek, asosiasi profesi penunjang, asosiasi fintech, lembaga sertifikasi (TICMI, LSPPM), dan emiten yang mengisi lebih dari 70 booth.


Baca Juga: Ini saran Menko Darmin untuk memperkuat pasar modal

Event ini merupakan wujud semangat menyebarluaskan #PasarModaluntukSemua yang diimplementasikan melalui berbagai kegiatan di antaranya seminar, talk show, dan pameran pasar modal. Stakeholders berharap kegiatan ini akan membangun literasi dan inklusi keuangan melalui perluasan jumlah investor ritel di berbagai daerah serta untuk menjaring calon-calon emiten potensial.

Dipilihnya Jakarta untuk lokasi acara karena berdasarkan data, supply maupun demand, jumlah perusahaan go public dan jumlah investor di Jakarta menempati posisi terbesar pertama di Indonesia. Dengan rincian jumlah 487 perusahaan go public dan sekitar 233.000 single investor identification (SID) tercatat berasal dari Jakarta.

Pada jam setengah 10 pagi, acara baru dimulai dengan sambutan dari OJK dan Menteri Perekonomian Indonesia.

Cukup banyak pesan dan harapan yang disampaikan kepada pemangku kepentingan di pasar modal dalam rangka terus meningkatkan inklusi keuangan.

Baca Juga: Menko Darmin: Program sertifikasi tanah jadi upaya menaikkan minat ke pasar keuangan

Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution juga menyatakan harus ada kemudahan bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan publik khususnya bagi perusahaan menengah dan kecil. "Hal ini dapat terwujud melalui pengintegrasi sistem penyampaian dokumen yang ditujukan kepada OJK dan bursa efek," ujarnya.

Darmin menyatakan pentingnya inklusi keuangan karena saat ini Indonesia telah memasuki periode pelonggaran izin investasi. Adanya pelonggaran izin tersebut harapannya biaya untuk investasi maupun modal kerja perusahaan bisa meningkat secara bertahap.

Menurut Darmin, inklusi keuangan yang sesungguhnya adalah ketika masyarakat sudah lebih mudah mengakses ke dalam sektor keuangan untuk kepentingan investasi.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan dalam acara kali ini, acara terbagi menjadi dua yakni untuk calon emiten dan investor. "Untuk calon emiten nanti akan diadakan Go Public Center yang memfasilitasi calon emiten potensial yang ingin memperoleh informasi terkait IPO," jelasnya.

Adapun Hasan menjelaskan untuk sesi calon emiten akan diikuti 125 calon emiten yang diikutkan dalam satu sesi networking. Di sini calon emiten akan dipertemukan dengan underwriter, OJK, dan SRO yang siap untuk ditanya mengenai kebutuhan IPO.

Acara untuk calon emiten terpisah di ruangan khusus. Hasan menyatakan segmentasi yang ditargetkan memang di Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu acara ini juga bekerja sama dengan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan asosiasi industri.

Baca Juga: BI longgarkan kebijakan moneter, Menko Darmin yakin CAD tetap bisa membaik

Nah, acara untuk investor terbagi dari berbagai rangkaian acara. Hasan menjelaskan siang ini akan dilakukan sesi seminar yang menjelaskan kiat-kiat investasi bertajuk cerdas berinvestasi di pasar modal. Salah satunya yang akan hadir adalah Lo Kheng Hong, sosok investor inspiratif.

Secara keseluruhan Hasan menjelaskan acara ini sebenarnya disiapkan dengan kapasitas 1.000 orang per sesi. Tetapi jika kalau melampaui kapasitas tidak masalah asalkan tetap dapat mengikuti.

Acara besok akan diadakan sesi gathering komunitas dengan menghadirkan lima pembicara yang juga berasal dari lima komunitas tersebut yakni dari Komunitas J-Club, Komunitas Syariah Saham, Komunitas Investor Saham Pemula, dan ARA Hunter.

Baca Juga: Investor reksadana naik berkat penetrasi teknologi di pasar keuangan

Kemudian ada juga sesi paralel terkait pelatihan pendidikan reksadana, kelas khusus untuk investor pelaku industri reksadana. Lalu sore hari acara akan ditutup dengan seminar dari Jouska Indonesia dan BEI seperti sebelumnya juga pernah dilakukan di Surabaya pada April 2019 lalu.

Pada acara kali ini Hasan menjelaskan calon investor juga bisa memanfaatkan fasilitas untuk membuka rekening langsung karena ada manajer investasi dan perusahaan efek yang sudah siap melakukan pembukaan rekening efek dengan cepat. CMSE 2019 berkonsep one stop service bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi tentang pasar modal.

Kemudian ada juga Career Center yang menjadi pusat informasi bagi pengunjung yang ingin berkarir di pasar modal. Sehingga kegiatan CMSE 2019 diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai kebutuhan masyarakat terkait pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati