KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saraf terjepit terjadi saat banyak jaringan yang menekannya. Tulang, tulang rawan, atau otot yang memberi banyak tekanan mengganggu fungsi saraf. Hasilnya, Anda akan merasakan sakit, kesemutan, dan kebas. Gejala saraf terjepit perlu Anda perhatikan agar pengobatan bisa segera Anda lakukan.
Gejala Saraf Terjepit
Seperti yang telah dikatakan, saraf terjepit bisa menyebabkan mati rasa di bagian tubuh yang sarafnya terganggu. Selain itu, Mayo Clinic (mayoclinic.org) mengatakan ada gejala saraf terjepit lain yang perlu diwaspadai. Anda akan merasakan sensasi terbakar, kesemutan, dan otot melemah. Gejala tersebut bisa terasa lebih parah saat Anda tidur. Jika tanda-tanda tersebut Anda rasakan selama berhari-hari, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat perawatan sesuai dengan yang Anda butuhkan.
Penyebab Saraf Terjepit
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan jaringan-jaringan menekan saraf secara berlebihan. Beberapa di antaranya adalah kecelakaan, artritis di pergelangan tangan, stres akibat aktivitas berulang, obesitas, atau olahraga yang sedang dilakukan.
Baca Juga: Cara mengatasi kesemutan dengan 3 bahan alami Jika penyebab tersebut menyebabkan rasa sakit sementara dan tubuh bisa berfungsi dengan normal dalam waktu singkat, maka penyakit Anda tak terlalu parah. Namun, Anda perlu berhati-hati saat aktivitas Anda terganggu karena tandanya saraf terjepit menyebabkan masalah yang lebih parah. Selain beberapa kondisi di atas, ada pula faktor yang meningkatkan resiko saraf terjepit. Faktor yang dimaksud adalah jenis kelamin (wanita lebih sering mengalami sindrom lorong karpal), penyakit artritis, dan penyakit tiroid. Tak hanya itu, Mayo Clinic juga menyebautkan kondisi kesehatan yang berpengaruh terhadap kondisi saraf. Misalnya, diabetes, hamil, dan beristirahat di tempat tidur terlalu lama. Hal itu bisa menekan saraf hingga menimbulkan rasa sakit dan tak nyaman.
Baca Juga: 6 Penyebab tangan kesemutan yang perlu diwaspadai Cara Mencegah Saraf Terjepit
Untuk menghindari efek saraf terjepit, ada baiknya untuk melakukan cara-cara berikut. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki atau berada di satu posisi yang sama dalam jangka waktu lama. Batasi aktivitas repetitif. Jika terpaksa melakukannya, Anda perlu sering beristirahat. Selain itu, menjaga berat badan agar tetap normal dan melakukan olahraga yang meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan juga perlu untuk dilakukan secara rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News