KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada umumnya, kehamilan terjadi saat sel telur dibuahi lalu menempel di dinding rahim. Namun, hal itu tak terjadi pada kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik biasanya terjadi di tuba falopi, tapi tak menutup kemungkinan terjadi di bagian tubuh yang lain.
Penyebab Kehamilan Ektopik
Mengutip dari
Mayo Clinic, terjadinya pembuahan sel telur di luar rahim biasanya dipicu karena tuba falopi yang meradang atau mengalami kerusakan lainnya. Selain itu, ketidakseimbangan hormon atau perkembangan sel telur yang tidak normal juga bisa jadi penyebab lainnya. Resiko seseorang mengalami kehamilan ektopik bisa meningkat karena beberapa faktor. Mulai dari pola hidup atau kondisi kesehatan tertentu. Salah satu kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar tak mengalami kehamilan ektopik adalah merokok.
Bagi seseorang yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, hal ini bisa terulang lagi. Penyakit seksual menular juga mampu menyebabkan tuba falopi meradang sehingga kondisi ini terjadi.
Baca Juga: Jenis makanan untuk ibu hamil yang perlu dikonsumsi Gejala Kehamilan Ektopik
Gejala kehamilan ektopik hampir sama dengan tanda-tanda hamil pada umumnya. Misalkan, tidak mengalami haid atau mual. Namun, karena sel telur yang dibuahi menempel di tempat yang tak seharusnya, ada gejala lain yang timbul, yaitu pendarahan. Selain pendarahan, Anda juga akan mengalami sakit pinggul, pundah terasa nyeri, dan keinginan buang air besar meningkat. Jika dibiarkan dan tidak segera diatasi, gejala bisa lebih parah, yaitu pendarahan di dalam perut.
Baca Juga: 5 Makanan ini baik dikonsumsi setelah melahirkan yang baik untuk ibu dan bayi Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke doter untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Saat mengunjungi dokter ada beberapa bentuk tes yang dilakukan untuk mendiagnosa kehamilan ektopik. Jenis tesnya adalah tes kehamilan, ultrasound, dan tes darah.
Cara Mencegah Kehamilan Ektopik
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kehamilan ektopik, yaitu pengobatan medis, operasi darurat, dan operasi laparoskopik. Mayo Clinic mengatakan, tak ada cara pasti untuk mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi tersebut, yaitu hindari merokok dan hindari infeksi seksual menular. Usahakan untuk memakai pelindung saat berhubungan badan dan batasi jumlah pasangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News