Catat IPO Tertinggi di India dalam 2 Tahun, Saham Ola Electric Melonjak 20%



KONTAN.CO.ID - Saham Ola Electric Mobility Ltd. melonjak pada hari pertama perdagangannya di bursa saham,Jumat (9/8). Saham produsen skuter listrik terbesar di India naik hingga 20%  di atas harga penawaran umum perdana sebesar 76 rupee per saham.

Dengan dukungan SoftBank Group Corp dan Tiger Global Management LLC, IPO Ola berhasil meraup dana segar sekitar $733 juta. Ini menjadi yang terbesar sejak IPO Life Insurance Corp of India tahun2022 senilai US2,7 miliar.

Shifara Samsudeen, analis LightStream Research mengatakan pembukaan yang datar mungkin mendorong beberapa investor untuk membeli saham. Meski ada kekhawatiran terhadap kinerja Ola, tetapi investor yang optimis tetap membeli.


Baca Juga: Ola Akan Investasi US$ 920 Juta di India untuk Kendaraan Listrik

Pencatatan Ola menambah pasar IPO India yang sibuk. Perusahaan melanjutkan penawaran meskipun ada turbulensi yang terlihat di pasar global awal minggu ini. IPO tersebut menarik investor utama yang terkait dengan Nomura Holdings Inc., Fidelity International Ltd., dan SBI Mutual Fund. Kesepakatan tersebut menerima permintaan 4,3 kali lipat.

"Debut Ola menunjukkan sentimen tetap kuat untuk IPO India, terutama ketika kita memiliki banyak IPO berukuran besar dalam rencana dan pasar telah mengatasi kegelisahan baru-baru ini," kata Aditya Kondawar, Wakil Presiden Complete Circle Capital Pvt seperti dikutip dari Bloomberg.

Axis Capital, BofA Securities, BOB Capital Markets, Citigroup Global Markets India, Goldman Sachs (India) Securities, ICICI Securities, Kotak Mahindra Capital, SBI Capital Markets adalah manajer utama penjamin emisi untuk IPO tersebut.

Baca Juga: India Menaikkan Pajak Atas Keuntungan Investasi Saham

Ola Electric didirikan pada tahun 2017 dan membuat komponen EV seperti paket baterai, motor, dan rangka kendaraan. Perusahaan ini menjadi perusahaan unicorn hanya dalam waktu dua tahun tanpa mengirimkan satu skuter pun. Perusahaan ini juga mengalami beberapa kendala awal, seperti ketika skuternya terjebak dalam serentetan kebakaran baterai EV di seluruh negeri.

Menurut dokumen IPO-nya, perusahaan mengalami kerugian dan arus kas negatif dari operasi sejak awal. Ola membukukan kerugian sebesar 15,8 miliar rupee ($189 juta) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret.

Editor: Putri Werdiningsih