KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2024. Raihan ini ditopang oleh hasil konsolidasi portofolio dan efisiensi biaya.  

Melansir laporan keuangan tahun buku 2024, laba bersih TOWR mencapai Rp 3,33 triliun. Ini meningkat 2,53% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,25 triliun. 

Dari sisi top line, emiten menara telekomunikasi ini meraup pendapatan sebesar Rp 12,73 triliun sepanjang 2024. Ini melonjak 16,09% secara tahunan dari Rp 11,74 triliun di 2023. 

11.11, Kontan Digital Diskon 60% Pakai Subscribe with Google

Baca Juga: Laba Sarana Menara Nusantara (TOWR) Milik Grup Djarum Raup Tumbuh 2,53% pada 2024

Presiden Direktur Sarana Menara Nusantara, Aming Santoso menyampaikan raihan di 2024, merupakan hasil dari manajemen dalam memanfaatkan dan mengelola skala operasional dalam bisnis menara maupun non-menara. 

"Kami juga berhasil memanfaatkan peluang industri untuk  mengkonsolidasikan portofolio menara IBST yang signifikan, sekitar 3.200 menara," jelas dia beberapa waktu lalu. 

Saat ini, TOWR memiliki dan mengelola 35.400 menara telekomunikasi serta jaringan kabel serat optik sepanjang kurang lebih 170.000 kilometer (km) di seluruh Indonesia. 

Aming bilang manajemen TOWR telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan dan menjaga efisiensi operasional aset, termasuk efisiensi belanja modal, biaya operasional dan biaya modal (bunga pinjaman). 

Baca Juga: Anak Usaha TOWR Peroleh Fasilitas Kredit Rp 150 Miliar dari Bank SMBC

Hal tersebut tercermin dari rasio Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI) TOWR yang tetap defensif, yang masing-masing berada di kisaran 18% dan 8%. 

Aming mengatakan langkah itu penting bagi TOWR dalam menghadapi tantangan, termasuk konsolidasi industri telekomunikasi yang sedang berlangsung, seperti merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). 

"Selain itu, persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi diperkirakan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan penggunaan infrastruktur TOWR," ucap Aming. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News