KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pesta demokrasi, pemilihan umum (pemilu) di April ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian. Salah satu yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah maraknya kalangan golput. Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, selain berita hoaks musuh bersama untuk pemilu kali ini adalah seruan untuk golput. Berdasarkan data dari KSP pemilih yang golput saat ini mencapai 30,42%. "Sebagai negara yang tidak mewajibkan hak pilih, ini tetap mengkhawatirkan," ungkapnya di acara diskusi media di Jakarta, Kamis (28/3). Ia pun mengingatkan bagi pihak yang memobilisasi untuk orang lain golput itu ada tindakan pidananya.
Catat! Pihak yang ngajak golput bisa kena pidana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pesta demokrasi, pemilihan umum (pemilu) di April ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian. Salah satu yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah maraknya kalangan golput. Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, selain berita hoaks musuh bersama untuk pemilu kali ini adalah seruan untuk golput. Berdasarkan data dari KSP pemilih yang golput saat ini mencapai 30,42%. "Sebagai negara yang tidak mewajibkan hak pilih, ini tetap mengkhawatirkan," ungkapnya di acara diskusi media di Jakarta, Kamis (28/3). Ia pun mengingatkan bagi pihak yang memobilisasi untuk orang lain golput itu ada tindakan pidananya.