Catat Rekor, Kenaikan Harga SUN Benchmark Masih Akan Berlanjut?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun seri FR0096 (seri benchmark) mencatat rekor tertinggi sejak seri tersebut terbit. Pada 5 Juli 2023, harga SUN tenor 10 tahun berada di 106,016.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, kenaikan harga seri benchmark tersebut didorong dari kuatnya sentimen domestik. Salah satunya dari data rilis inflasi Indonesia yang diproyeksi lebih landai, sehingga ikut mendorong harga SUN.

"Perhatian lainnya adalah minat investor terhadap SBN dan SUN di pasar primer saat ini sedang bagus sehingga mendorong harga dan menurunkan imbal hasil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).


Baca Juga: Pefindo Kantongi Mandat Penerbitan Obligasi Rp 61,30 Triliun Hingga Akhir Semester I

Sebagai informasi, yield SUN seri benchmark tersebut juga mencatatkan level terendahnya di level 6,16% pada Rabu (5/7).

Ke depan, harga SUN masih akan melanjutkan kenaikannya, lantaran secara konsep debt ceiling sudah disepakati. Menurutnya, hal tersebut akan jadi pendorong utama secara global sehingga SUN seluruh dunia akan relatif turun yield-nya alias harganya naik karena kekhawatiran default AS berkurang.

Reza memperkirakan harga SUN menguat dalam waktu dekat, dengan prediksi penurunan imbal hasil 10 tahun ke kisaran 6,2%-6,4%.

"Apresiasi harga SUN ditopang proyeksi kesepakatan penentuan plafon utang AS yang meredam kekhawatiran investor atas potensi gagal bayar utang atau default negara adidaya tersebut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat