Jakarta. Rokok elektrik atau yang sering disebut dengan vape semakin marak di masyarakat. Menurut ahli, rokok elektrik itu kurang berbahaya dibanding rokok biasa. Namun tak berarti vaping tidak berbahaya. Dilansir dari Independent.co.uk, vaping dinilai merusak pembuluh darah di jantung sama seperti rokok biasa. Meskipun National Health Service di Inggris mengatakan rokok elektronik merupakan alat bantu untuk merokok, sejumlah ilmuwan sudah menegaskan vaping itu lebih berbahaya daripada yang disadari masyarakat. Ahli jantung Profesor Robert West dari University College London mengatakan,"Cukup adil untuk berkata studi membuktikan rokok elektronik bukannya tanpa risiko. Pertanyaannya, seberapa banyak risikonya."
Catat, rokok elektronik juga bahayakan jantung
Jakarta. Rokok elektrik atau yang sering disebut dengan vape semakin marak di masyarakat. Menurut ahli, rokok elektrik itu kurang berbahaya dibanding rokok biasa. Namun tak berarti vaping tidak berbahaya. Dilansir dari Independent.co.uk, vaping dinilai merusak pembuluh darah di jantung sama seperti rokok biasa. Meskipun National Health Service di Inggris mengatakan rokok elektronik merupakan alat bantu untuk merokok, sejumlah ilmuwan sudah menegaskan vaping itu lebih berbahaya daripada yang disadari masyarakat. Ahli jantung Profesor Robert West dari University College London mengatakan,"Cukup adil untuk berkata studi membuktikan rokok elektronik bukannya tanpa risiko. Pertanyaannya, seberapa banyak risikonya."