Catat Sejarah: PHR Pressing Bangun Pabrik Vinyl Indonesia, Setelah 50 Tahun Mati Suri



KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Industri musik Indonesia mencatatkan sejarah baru. Adalah PHR Pressing  yang menuliskan sejarah itu dengan kembali membangun pabrik pencetak piringan hitam atau vinyl di dalam negeri, setelah setengah abad mati suri. 

PHR Pressing berharap kehadiran mereka mampu mendorong perkembangan industri musik Indonesia khususnya dalam bentuk piringan hitam atau  vinyl. 

Merujuk sejarah, pabrik vinyl pertama di Indonesia dimiliki Lokananta pada tahun 1971. “Kami hadir dengan antusiasme penggemar vinyl yang terus bertumbuh sejak tahun 2015,” sebut Johan Mantiri, Founder PHR Pressing, dalam konferensi pers beroperasinya pabrik vinyl PHR Pressing di kawasan industri Mutiara Kosambi, Tangerang, Banteng, Sabtu (05/08). 


Kehadiran PHR Pressing sekaligus menjawab permintaan pasar yang bertumbuh. Menjual piringan hitam lewat online dan gerai, selama 10 tahun berjalan, PHR mampu menjual 100.000 keping piringan hitam ke pasar. “Itu pula yang membuat kami yakin pasar vinyl akan terus bertumbuh,” sebutnya optimis. 

Sebagai gambaran, Johan menyebut dengan total penduduk Indonesia 280 juta, jika 1% saja menjadi pasar musik yang dicetak dalam bentuk piringan hitam atau vinyl maka pasarnya hingga 2,8 juta orang. “Jika satu orang belanja Rp 500 ribu untuk beli musik dalam bentuk vinyl, maka per bulan akan menciptakan pasar yang besar sekitar Rp 1,4 triliun,” sebutnya. 

Clement Arnold, Executive Director PHR Pressing Indonesia menyebut, perusahaan saat ini baru memiliki satu mesin pembuat vinyl yang merupakan mesin berteknologi Italia dan assembly di Hong Kong. “Kemampuan mesin kami mampu memproduksi 30.000 vinyl per bulan, namun target kami tak muluk-muluk, yakni mencetak 7.500 setiap bulan atau sesuai permintaan, " sebut Arnold dalam acara yang sama.

Baca Juga: Label Rekaman Rolling Stones & Lady Gaga Siap IPO, Lepas Saham Senilai US$ 39 Miliar

Menurutnya, pasar vinyl tak hanya di Indonesia tapi juga pasar manca negara. Makanya, PHR Pressing juga akan mendistribusikan vinyl ke luar negeri bagi pecinta musik, seperti ke  Singapura, Malasyia, Amerika hingga Belanda. 

Tak sendiri, PHR Pressing  menggandeng Elevation Records dalam pembuatan pabrik piringan hitam ini. Agar kualitas terjamin, PHR Presssing juga menjalin kerja sama dengan studio di Belanda untuk proses mastering audio. 

"Proses yang kami lakukan hanyalah proses pressing yang dilakukan mesin dengan tingkat akurasi sangat tinggi dengan kualitas mesin sangat baru tahun 2019," ujar Arnold.  Dengan begitu, kehadiran PHR Presssing ini diharapkan bisa memangkas waktu produksi piringan hitam, mengingat selama ini banyak sekali musisi Indonesia yang harus antre satu tahun hingga dua tahun di luar negeri dalam memproduksi musiknya dalam format piringan hitam.  “Kehadiran pabrik vinyl PHR bisa memenuhi kebutuhan musisi lebih cepat, tepat, dan lebih murah,” sebut Johan. 

Johan berharap, kehadiran pabrik vinyl juga bisa menjadikan penggemar musik dalam format piringan hitam juga mengembang banyak kalangan. Dengan pressing piringan hitam di dalam negeri, harapannya harga juga bisa lebih ekonomis. “Hanya saja itu tergantung jumlah produksi label, musisi, semakin banyak maka harga bisa semakin murah,” sebutnya. 

Tak menyebut besaran investasi, Johan juga menyebut pendirian pabrik vinyl tak lepas dari campur tangan pengusaha Edy Goh. Edy yang juga turut hadir di acara tersebut adalah pemilik mesin vinyl sebelum kemudian dibeli PHR Pressing. 

Edy tercatat pernah membuka pressing plant pada tahun 2019 di Cengkareng, Tangerang. Hanya percetakan piringan hitam ini harus terhenti sebagai imbas perlambatan ekonomi akibat pandemi. “Awal 2023, saya kemudian melepaskan ke PHR,” sebut Edy kepada Kontan di acara yang sama.

Di awal kelahirannya, PHR Pressing siap mencetak sekaligus mendistribusikan vinyl orkes tahun 60 an yakni Kelana Ria, "Menyusul kemudian Rhoma Irama serta beberapa musisi lain yang akan reissue albumnya dalam bentuk vinyl," imbuh Taufiq Rahman, Co Founder PHR Pressing di acara yang sama. 

  

Selanjutnya: Pelindo Jasa Maritim Gandeng Johor Port Teken Kerja Sama Perkuat Layanan Maritim

Menarik Dibaca: 6 Rahasia Seks Tahan Lama, Coba Bareng Pasangan Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana