Catat, Summarecon (SMRA) banyak luncurkan proyek baru semester II ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih akan banyak melakukan peluncuran produk-produk baru pada paruh kedua tahun ini. Oleh karena itu, pengembang ini masih sangat optimis bisa mencapai target marketing salesnya walaupun realisasi pada semester I lalu masih jauh dari separuh target.

Selama periode Januari-Juni 2018, Summarecon Agung baru berhasil mengantongi marketing sales atau penjualan pemasaran sebesar Rp 1,15 triliun atau setara 28,75% dari target Rp 4 triliun yang dipatok tahun ini.

Adrianto P Adhi, Direktur Utama SMRA mengatakan, pihaknya akan melakukan banyak melakukan peluncuran baru pada semester II ini baik itu produk baru di kawasan township eksisting maupun proyek baru seperti perumahan dan township.


Perusahaan akan meluncurkan produk baru di kawasan township yang ada mulai dari Summarecon Serpong, Summarecon Bandung, hingga Summarecon Bekasi. Sementara untuk proyek baru, SMRA akan merilis township Summarecon Mutiara di Makassar dan telah meluncurkan perumahaan bertajuk Srimaya Residence di Bekasi pada 4 Agustus 2018.

"Kami akan banyak melakukan peluncuran baru tetapi belum bisa ngomong launching apa. Sehingga kami masih sangat optimis target Rp 4 triliun tahun ini tercapai. Tahun lalu saja kami bisa melewati target. Awalnya kami hanay pasang Rp 3,5 triliun tetapi pada akhir tercapai Rp 3,6 triliun," kata Adrie, Sabtu (4/8).

Summarecon melihat pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) dalam kredit kepemilikan rumah yang mulai diterapkan Bank Indonesia (BI) pada 1 Agustus 2018 juga akan mendorong penjualan properti pada paruh kedua ini. Sebab aturan itu akan memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian hunian.

Perusahaan ini melihat sebetulnya kondisi pasar properti secara nasional masih belum bagus. Tetapi permintaan hunian dari beberapa segmen masih terus mengalami peningkatan seperti menengah ke bawah. Dengan kondisi tersebut, SMRA mencoba melakukan strategi untuk melebarkan pasar. Salah satunya dengan meluncurkan perumahan Srimaya Residence. Itu merupakan proyek perumahan satu-satunya yang dikembangkan SMRA yang bukan merupakan bagian dari kota mandiri atau township.

Srimaya Residence akan dibangun di lahan seluas 15 hektare (ha) yang akan terbagi dalam tiga kluster yang nantinya akan merangkum sekitar 600 unit hunian. Proyek ini persisnya terletak di jalan raya Narogong, Bekasi yaitu perbatasan antara Cielungsi dan Cibubur.

Hunian di Srimaya Residence ditawarkan dalam empat tipe unit yang ditawarkan yaitu, tipe 30/60 atau 30 meter persegi (m2) luas bangunan da 60 m2 luas tanah, tipe 33/60, tipe 35/70 dan tipe 38/70. Proyek ini dibanderol dengan harga mulai Rp 340 jutaan.

Albert Luhur, Executive Director SMRA menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk mengembangkan proyek perumahan yang bukan berada dalam kawasan township atau kota mandiri karena permintaan yang mereka terima untuk hunian dibawah harga Rp 500 juta cukup tinggi. Sementara harga lahan di kawasan Summarecon Bekasi sudah tinggi sehingga tidak memungkinkan bagi perusahaan menjual rumah di harga tersebut.

Saat ini, harga hunian yang dipasarkan di Summarecon Bekasi ada sudah di kisaran Rp 850 juta- Rp 1,5 miliar. "Banyak yang mencari rumah pertama di bawah Rp 500 juta ke kami. Mereka itu saat ini banyak tinggal menyewa di Summarecon Bekasi karena tidak sanggup beli. Kebetulan kami sudah memiliki lahan sejak lama 15 ha di Jalan Narogong Bekasi. Jadi kami putuskan untuk mengembangkan lahan ini untuk mengisi permintaan pasar itu," jelas Albert.

Rupanya, proyek tersebut diterima baik oleh pasar. Pada hari peluncuran, Srimaya Residence mampu terjual 468 unit dengan nilai penjualan pemasaran Rp 188 miliar.

Albert bilang, peluncuran Srimaya Residence itu merupakan strategi Summarecon untuk menambah pasar, bukan untuk meninggal segmen menengah dan menengah ke atas yang ada saat ini karena kondisi pasar yang masih kurang oke. Summarecon tetap akan berjalan di sektor itu dengan melakukan penjualan dan peluncuran baru di kawasan eksisting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia