Catat ya, prospek saham baru FTSE tak semuanya menjanjikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham yang baru tergabung dengan Financial Times Stock Exchange (FTSE) tidak sepenuhnya menjanjikan, hanya beberapa saham tertentu yang dinilai masih cukup menarik untuk dilirik pelaku pasar saat ini.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini FTSE merombak daftar saham Global Equity Index Asia Pacific ex Jappan ex China Regional. Dari perombakan tersebut, terdapat sembilan penghuni baru indeks yang akan efektif sejak 23 September 2019.

Baca Juga: Masuk indeks FTSE, saham JPFA (Japfa Comfeed) diborong investor asing


Beberapa saham tersebut yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS). Selain itu, ada juga PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), PT Japfa Tbk (JPFA), PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Soechi Lines Tbk (SOCI), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP).

Dalam keterangan, diketahui bahwa saham FREN masuk dalam kategori saham berkapitalisasi menengahh atau middle cap. Sedangkan untuk saham PNBN, TOPS dan JPFA menjadi penghuni indeks kapitalisasi kecil.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, dari kesembilan saham yang baru masuk dia menilai saham SRIL dan JPFA cukup menarik untuk diperhatikan. "Sejauh ini baru dua itu saja menurut pantauan saya," kata Hans kepada Kontan, Minggu (1/9).

Untuk saham SRIL, Hans menilai prospeknya masih menarik di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah. Begitu juga di tengah masuknya barang China akibat sentimen perang dagang antara AS dengan China.

Baca Juga: Mayoritas bursa Asia menguat terbatas pada awal perdagangan pagi ini

Dengan begitu, harapannya perusahaan yang fokus pada aktifitas perdagangan tekstil tersebut akan cukup diuntungkan. Di mana, perusahaan diharapkan mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan diuntungkan oleh pelemahan kurs.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie