JAKARTA. Basuki Tjahaja Purnama resmi sudah menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta untuk sementara waktu. Per 1 Juni 2014, dia mengemban jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ini catatan hari kerja pertamanya.Nyaris tak ada yang berubah dari sosok Basuki pada hari kerja pertama dia memimpin Balaikota Jakarta, Senin (2/6/2014). Tiba sekitar pukul 07.30 WIB, dia langsung memimpin rapat yang dihadiri oleh semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD).Rapat pimpinan semacam itu memang bukan barang baru bagi Basuki, setidaknya dalam dua bulan belakangan. Saat Gubernur DKI Joko Widodo sudah mulai sibuk soal urusan pengusungannya untuk Pemilu Presiden 2014, Basuki menggantikan banyak kehadirannya."Jadi, semua sama saja, tidak ada perubahan. Cuma menandatangani surat saja yang jadi lebih banyak," kata Basuki. Sepanjang Senin, lelaki asal Belitung ini memang berada di Balaikota saja, menjalankan semua agenda terjadwal, baik bersama jajaran internalnya maupun menyambut tamu yang datang.Tak ada blusukan dalam agendanya, sekalipun dia menggantikan Jokowi. Salah satu tamu yang datang hari itu adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mehendra Siregar. Di Balaikota, mereka membahas soal kelanjutan proyek monorel.Pada beberapa kesempatan, Ahok memang menegaskan ia tidak akan mengikuti gaya Jokowi dalam memimpin Jakarta. Dia bahkan mengaku akan menggunakan teknologi untuk blusukan. Menurut Basuki, selama ini Jokowi leluasa blusukan karena dia "berjaga" di kantor."(Saya) tidak perlu selalu blusukan, bisa lihat dari CCTV saja kok," ujar Basuki. Meski demikian, Basuki mengatakan, sesekali dia akan tetap melakukan blusukan sebagaimana Jokowi untuk beberapa program yang memang harus dilihat langsung pelaksanaannya di lapangan.Beberapa program yang akan menjadi agenda blusukan-nya, sebut Basuki, misalnya adalah penempatan petugas kebersihan per wilayah dan mengecek penghuni-penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."Jadi, nanti blusukan kita kayak gitu. Untuk sampah akan kami cek, wilayah ini siapa petugasnya. Perumahan juga sama. Nanti tinggal ketok-ketok (pintu unit rusunawa yang ditempati), cek KTP-nya," papar Basuki.Basuki akan menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta hingga penetapan hasil Pemilu Presiden 2014. Karena pemilu tersebut dipastikan hanya satu putaran, diperkirakan hasil tersebut sudah akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada Agustus 2014.Lewat Kementerian Dalam Negeri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan izin cuti kepada Jokowi terkait Pemilu Presiden 2014, tetapi langsung mengizinkan "berhenti sementara" dari DKI 1. "Pokoknya (Jokowi nonaktif) sampai penetapan (hasil Pemilu Presiden 2014) deh," kata Basuki."Kalau (Jokowi) tidak terpilih, begitu selesai penetapan langsung balik (jadi Gubernur DKI). Kalau terpilih, tetap balik sambil nunggu pelantikan (sebagai presiden), sambil ngajukan proses mundur sebagai gubernur," papar Basuki, yang sekarang sudah resmi menjadi "pemain pengganti" sebagai pemegang kendali DKI. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Catatan saat Basuki mulai menjadi DKI 1
JAKARTA. Basuki Tjahaja Purnama resmi sudah menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta untuk sementara waktu. Per 1 Juni 2014, dia mengemban jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Ini catatan hari kerja pertamanya.Nyaris tak ada yang berubah dari sosok Basuki pada hari kerja pertama dia memimpin Balaikota Jakarta, Senin (2/6/2014). Tiba sekitar pukul 07.30 WIB, dia langsung memimpin rapat yang dihadiri oleh semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD).Rapat pimpinan semacam itu memang bukan barang baru bagi Basuki, setidaknya dalam dua bulan belakangan. Saat Gubernur DKI Joko Widodo sudah mulai sibuk soal urusan pengusungannya untuk Pemilu Presiden 2014, Basuki menggantikan banyak kehadirannya."Jadi, semua sama saja, tidak ada perubahan. Cuma menandatangani surat saja yang jadi lebih banyak," kata Basuki. Sepanjang Senin, lelaki asal Belitung ini memang berada di Balaikota saja, menjalankan semua agenda terjadwal, baik bersama jajaran internalnya maupun menyambut tamu yang datang.Tak ada blusukan dalam agendanya, sekalipun dia menggantikan Jokowi. Salah satu tamu yang datang hari itu adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mehendra Siregar. Di Balaikota, mereka membahas soal kelanjutan proyek monorel.Pada beberapa kesempatan, Ahok memang menegaskan ia tidak akan mengikuti gaya Jokowi dalam memimpin Jakarta. Dia bahkan mengaku akan menggunakan teknologi untuk blusukan. Menurut Basuki, selama ini Jokowi leluasa blusukan karena dia "berjaga" di kantor."(Saya) tidak perlu selalu blusukan, bisa lihat dari CCTV saja kok," ujar Basuki. Meski demikian, Basuki mengatakan, sesekali dia akan tetap melakukan blusukan sebagaimana Jokowi untuk beberapa program yang memang harus dilihat langsung pelaksanaannya di lapangan.Beberapa program yang akan menjadi agenda blusukan-nya, sebut Basuki, misalnya adalah penempatan petugas kebersihan per wilayah dan mengecek penghuni-penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."Jadi, nanti blusukan kita kayak gitu. Untuk sampah akan kami cek, wilayah ini siapa petugasnya. Perumahan juga sama. Nanti tinggal ketok-ketok (pintu unit rusunawa yang ditempati), cek KTP-nya," papar Basuki.Basuki akan menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta hingga penetapan hasil Pemilu Presiden 2014. Karena pemilu tersebut dipastikan hanya satu putaran, diperkirakan hasil tersebut sudah akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum pada Agustus 2014.Lewat Kementerian Dalam Negeri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan izin cuti kepada Jokowi terkait Pemilu Presiden 2014, tetapi langsung mengizinkan "berhenti sementara" dari DKI 1. "Pokoknya (Jokowi nonaktif) sampai penetapan (hasil Pemilu Presiden 2014) deh," kata Basuki."Kalau (Jokowi) tidak terpilih, begitu selesai penetapan langsung balik (jadi Gubernur DKI). Kalau terpilih, tetap balik sambil nunggu pelantikan (sebagai presiden), sambil ngajukan proses mundur sebagai gubernur," papar Basuki, yang sekarang sudah resmi menjadi "pemain pengganti" sebagai pemegang kendali DKI. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News