KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) anggota kelompok properti Sinar Mas Land dan pengembang BSD City mengumumkan kinerja tahunan 2022. Mengutip keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (17/3), per akhir Desember 2022 (audited), BSDE membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk (Laba Bersih) sebesar 80,42%
year on year menjadi Rp2,43 triliun. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya memaparkan, kinerja apik tersebut tidak lepas dari solidnya pendapatan usaha sepanjang 2022 yang mencapai Rp 10,24 triliun atau setara pertumbuhan 33,71%.
Baca Juga: Laba Bumi Serpong Damai (BSDE) Melonjak 80,42% pada 2022 "Minat konsumen terhadap produk properti yang kami pasarkan cukup tinggi baik residensial maupun komersial. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan pendapatan usaha per segmen. Pendapatan dari segmen tanah, bangunan dan strata title tercatat tumbuh signifikan dan menjadi kontributor pendapatan utama dibandingkan segmen lainnya," ungkap Hermawan dalam keterangannya. Dia memerinci, segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp7,90 triliun atau tumbuh 29,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang senilai Rp6,12 triliun. Segmen ini merupakan segmen dengan kontribusi terbesar bagi pendapatan konsolidasi BSDE dengan porsi 77,22%. BSDE sendiri memiliki beberapa segmen utama dalam pendapatan, meliputi segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title, segmen sewa, segmen hotel, segmen arena rekreasi; segmen pengelolaan gedung dan segmen lain-lain. Segmen sewa merupakan segmen pendapatan dengan kontribusi pendapatan terbesar kedua dengan pencapaian Rp925,48 miliar. Segmen ini tumbuh 29,28% dibandingkan pencapaian tahun lalu senilai Rp715,86 miliar. Sedangkan segmen pendapatan terbesar ketiga dikontribusikan oleh Segmen Pengelolaan Gedung yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp347,95 miliar, tumbuh 23,24% YoY. Hermawan menambahkan, selain berhasil membukukan pertumbuhan penjualan yang positif. BSDE juga menjaga pertumbuhan beban biaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga margin guna pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. "Sepanjang 2022, pertumbuhan beban pokok penjualan berhasil dijaga di kisaran 16.97% yang sebesar Rp3,41 triliun, dibandingkan beban tahun lalu sebesar Rp2,91 triliun," tambahnya. Pertumbuhan beban pokok penjualan yang lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan usaha membuat laba kotor BSDE tumbuh 44,01% menjadi Rp6,83 triliun YoY. Sedang tahun 2021 lalu tercatat sebesar Rp4,74 triliun.
Kinerja positif dari kegiatan usaha juga terlihat pada kinerja laba usaha yang tumbuh 54,88% YoY. BSDE pada akhir tahun 2022 membukukan laba usaha sebesar Rp3,71 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,39 triliun. Laba sebelum pajak pun tercatat tumbuh meyakinkan 72,05% menjadi Rp2,66 triliun. Adapun tahun lalu tercatat sebesar Rp1,55 triliun. Perolehan positif tersebut berlanjut kepada kinerja bottom line, BSDE pada akhir tahun 2022 berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,43 triliun, tumbuh signifikan 80,42% dibandingkan pencapaian tahun 2021 sebesar Rp1,35 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .