KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja keuangan PT Puradelta Lestari (
DMAS) semakin solid. Para analis kompak merekomendasikan beli untuk DMAS karena yakin kinerja yang positif saat ini akan berlanjut hingga akhir tahun. Sepanjang semester I-2021, laba bersih perusahaan yang menjual lahan ini naik 265,5% secara
year on year (yoy) menjadi Rp 289 miliar. Pertumbuhan pendapatan juga tidak kalah tinggi, yaitu naik 129,5% menjadi Rp 580 miliar. Tercatat, segmen idnsutri yang menyumbang besar pada pendapatan. Pendapatan usaha dari segmen industri sebesar Rp 436 miliar atau sekitar 75,3%. Selanjutnya, segmen hunian menyumbang sebesar Rp 101 miliar atau 17,4% dari pendapatan usaha.
Sementara itu, segmen komersial, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha secara keseluruhan masing-masing berkontribusi 5,7%, 1,0% dan 0,7%.
Baca Juga: PMI Manufaktur RI kembali naik, saham-saham ini bisa dicermati Dalam riset RHB Sekuritas yang ditulis analis Christopher Andre Benas di 4 Mei lalu, tercatat kontribusi segmen industri di semester I-2021 jauh lebih tinggi dibanding kontribusi pada periode yang di tahun lalu. Andre mengatakan masa pandemi Covid-19 di tahun lalu membuat penyerahan lahan terhambat. Sementara, kinerja sudah lebih baik di tahun kedua pandemi. Sementara itu,
gross profit margin (GPM) di semester I-2021 adalah 58%. Rasio tersebut lebih rendah 20 basis poin dari GPM di semester I-2020. Andre berharap GPM di segmen industri relatif stabil hingga akhir tahun sehingga DMAS dapat merealisasikan rencana untuk meningkatkan
average selling price atawa rata-rata harga jual di tahun ini. Sejauh ini, industri yang kerap melirik lahan DMAS adalah otomotif dan teknologi. Terbaru, ada perusahaan mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Sementara, sebelumnya sudah ada tiga perusahaan mobil besar seperti Wuling, Mitsubishi dan Suzuki. Manajemen kini juga mengincar industri teknologi untuk masuk pada lahan Deltamas. Setelah PT Telkom Indonesia (TLKM) mengisi lahan Deltamas, terbaru manajemen mengatakan perusahaan digital asal Amerika Serikat (AS) juga akan menggunakan lahan perseroan.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham WIKA, WTON, dan WEGE dari analis Sedangkan, Andre juga juga melihat penjualan lahan untuk perumahan berpotensi lebih tinggi dari pemain industri di tahun tahun ini. "Bersama Sinarmas Land yang ahli di kawasan perumahan, kami percaya DMAS akan mampu meningkatkan nilainya dalam 2-3 tahun," kata Andre dalam riset. Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 Juni 2021 tercatat Rp 6,48 triliun, lebih rendah 4,1% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,75 triliun.
Editor: Tendi Mahadi