JAKARTA. Saham PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) dilanda aksi jual pagi ini. Per pukul 10.54, saham DGIK merosot 3,37% menjadi Rp 86. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, tiga broker yang paling gencar melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Kapitalindo Utama senilai Rp 834,28 juta, CLSA Indonesia senilai Rp 123,77 juta, dan CIMB Securities senilai Rp 36,98 juta. Menurut Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities, investor ramai-ramai melepas kepemilikannya atas saham ini karena kinerjanya yang jeblok di sepanjang tahun lalu. Sekadar informasi, DGIK mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,99 miliar pada akhir 2011. Laba ini turun 88,7% dibandingkan 2010 sebelumnya yang sebesar Rp 70,5 miliar. "Penurunan laba perusahaan ini disebabkan oleh turunnya pendapatan perusahaan. Sementara, turunnya jumlah kontrak kerja perusahaan pada tahun 2011 lalu menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan perusahaan yang namanya tersangkut korupsi wisma atlet ini," jelas Betrand. Dia menambahkan, sekitar 70% dari pendapatan perusahaan berasal dari kontrak yang diberikan pemerintah. "Dengan kasus korupsi ini, berpotensi untuk menurunkan jumlah pendapatan perusahaan hingga akhir tahun 2012 ini," paparnya.
Catatkan rugi bersih di 2011, saham DGIK melorot
JAKARTA. Saham PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) dilanda aksi jual pagi ini. Per pukul 10.54, saham DGIK merosot 3,37% menjadi Rp 86. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, tiga broker yang paling gencar melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Kapitalindo Utama senilai Rp 834,28 juta, CLSA Indonesia senilai Rp 123,77 juta, dan CIMB Securities senilai Rp 36,98 juta. Menurut Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities, investor ramai-ramai melepas kepemilikannya atas saham ini karena kinerjanya yang jeblok di sepanjang tahun lalu. Sekadar informasi, DGIK mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,99 miliar pada akhir 2011. Laba ini turun 88,7% dibandingkan 2010 sebelumnya yang sebesar Rp 70,5 miliar. "Penurunan laba perusahaan ini disebabkan oleh turunnya pendapatan perusahaan. Sementara, turunnya jumlah kontrak kerja perusahaan pada tahun 2011 lalu menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan perusahaan yang namanya tersangkut korupsi wisma atlet ini," jelas Betrand. Dia menambahkan, sekitar 70% dari pendapatan perusahaan berasal dari kontrak yang diberikan pemerintah. "Dengan kasus korupsi ini, berpotensi untuk menurunkan jumlah pendapatan perusahaan hingga akhir tahun 2012 ini," paparnya.