KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal I 2020 nampaknya menjadi periode yang cukup berat bagi PT Superkrane Mitra Utama Tbk. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, emiten penyewaan alat berat berkode saham SKRN ini membukukan rugi bersih sebesar Rp Rp 33,62 miliar. Padahal, sebelumnya SKRN mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 22,36 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Uniknya, pelemahan kinerja bottom line didapat ketika beberapa pos beban mengalami penurunan. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat mengalami penurunan sebesar 19,77% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 98,34 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan SKRN tercatat mencapai Rp 122,58 miliar Rp 122,58 miliar pada kuartal I tahun 2019 lalu. Baca Juga: Revisi target, Superkrane Mitra Utama (SKRN) mengejar pendapatan hingga Rp 610 miliar
Catatkan rugi bersih di kuartal I 2020, ini penjelasan Superkrane Mitra Utama (SKRN)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal I 2020 nampaknya menjadi periode yang cukup berat bagi PT Superkrane Mitra Utama Tbk. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, emiten penyewaan alat berat berkode saham SKRN ini membukukan rugi bersih sebesar Rp Rp 33,62 miliar. Padahal, sebelumnya SKRN mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 22,36 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Uniknya, pelemahan kinerja bottom line didapat ketika beberapa pos beban mengalami penurunan. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat mengalami penurunan sebesar 19,77% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 98,34 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan SKRN tercatat mencapai Rp 122,58 miliar Rp 122,58 miliar pada kuartal I tahun 2019 lalu. Baca Juga: Revisi target, Superkrane Mitra Utama (SKRN) mengejar pendapatan hingga Rp 610 miliar