Caterpillar Berencana Pecat 50% Pekerja Kerah Putih



CHICAGO. Beberapa manufaktur Amerika Serikat (AS) terus menambah panjang daftar perusahaan yang memangkas pekerjanya akibat krisis global.

Caterpillar Inc, misalnya, Senin kemarin mengumumkan pemecatan 50% pekerja kerah putih dan menawarkan pensiun dini kepada 25.000 pekerjanya di AS. Produsen alat-alat berat dan pertambangan terbesar dunia ini memang tengah mencari cara untuk berhemat di tengah amukan badai krisis finansial global.

Kebijakan yang diambil oleh Caterpillar ini merupakan respons dari menurunnya permintaan akan peralatan berat, mesin diesel dan turbin gas.


Hingga saat ini, pemangkasan yang mereka lakukan lebih terfokus pada produk-produk yang spesifik. Sebut saja peralatan konstruksi perumahan atau pengurangan produksi di pabrik-pabrik yang memproduksi mesin diesel untuk truk rig besar.

Selain merumahkan sebagian karyawan, rencananya tahun depan, Caterpillar juga akan memotong kompensasi bagi para eksekutif sebesar 50%. Sedangkan gaji untuk para manager senior akan dikurangi sekitar 5% sampai 35% dan staff pendukung akan dipangkas sebesar 15%.

Pada saat yang bersamaan, beberapa manajemen Caterpillar dan mayoritas staf pendukungnya yang berada di AS, juga ditawarkan pensiun dini. Manajemen mengungkapkan, mereka hanya memiliki waktu tiga minggu untuk memutuskan apakan mereka ingin ikut dalam program itu atau tidak.

“Kami mempertimbangkan untuk menunggu hingga Januari untuk membuat pengumuman ini. Tapi kami sudah mengomunikasikan hal ini sebelumnya kepada para karyawan, sehingga mereka dapat mempertimbangkannya dengan pihak keluarga selama masa liburan,” jelas Jim Owens, CEO Caterpillar.

Selain itu, Texton Inc yang merupakan produsen jet perusahaan terbesar dunia, juga mengutarakan niatnya untuk merumahkan 2.200 pekerjanya di seluruh dunia.

Setali tiga uang, The Providence yang memiliki pekerja sekitar 44.000 orang yang tersebar di seluruh dunia, juga sempat mengungkapkan untuk melakukan pengurangan pekerja dalam waktu dekat.

Hanya sehari sebelum perayaan natal, perusahaan lain juga mengambil langkah serupa. Mereka antara lain Steelcase Inc, Kemet Corp dan Roper Industries Inc.

Para analis menilai, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa saat ini para manager tengah berupaya mengurangi ongkos produksi untuk menyeimbangkan dengan kondisi fundamental yang semakin memburuk.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie