Cathay bakal kuasai Bank Mayapada



JAKARTA. Kepemilikan saham di PT Bank Mayapada Internasional Tbk akan berubah, karena Cathay Financial Holding Co Ltd ingin menjadi pemilik saham pengendali. Berdasarkan data RTI, tercatat terjadi transaksi saham di Bank Mayapada senilai Rp 1,7 triliun per 18 Oktober 2016. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 649.967.200 saham.

Hariyono Tjahjarijadi, DIrektur Utama Bank Mayapada Internasional mengakui, transaksi ini terjadi antar pemegang saham di Bank Mayapada dan kemungkinan akan ada perubahan komposisi perubahan kepemilikan saham. “ Kemungkinan saham JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd akan bertambah,” katanya, kepada KONTAN, Selasa (18/10).

Anak perusahaan Cathay Financial Holding Co. Ltd akan menambah kepemilikan di Bank Mayapada sekitar 15%. Lanjutnya, ke depan, akan ada dua pemegang saham pengendali yaitu PT Mayapada Kanuria dan Cathay Life Insurance Co Ltd. “Meskipun pemegang saham akan berubah namun bisnis akan tetap sama,” tambahnya.


Saat ini, pemegang saham di bank berkode saham MAYA ini terdiri dari Mayapada Karunia sebesar 26,42%, Cathay Life Insurance Co Ltd sebanyak 24,90%, Brilliant Bazaar Pte. Ltd sebesar 15,90%, Galasco Investments Limited sebesar 10,00%, Unity Rise Limited sebesar 7,31%, dan masyarakat sebesar 15,73%

Hariyono menambahkan, pihaknya juga akan melakukan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue untuk naik kelas menjadi bank BUKU 3. Pasalnya, bank milik Taipan Tahir in ingin memperluas bisnis ke area lain setelah menjadi bank BUKU 3.

Saat ini, Bank Mayapada sedang melakukan proses tersebut. Harapannya, perusahaan akan melakukan rights issue pada November 2016 dengan target dana yang masuk sebesar Rp 1 triliun sehingga modal yang akan disetor di atas Rp 5 triliun. Saat ini, modal inti masih sebesar Rp 4,08 triliun per Juni 2016.

Andai Cathay Financial Holding Co. Ltd resmi menjadi pemegang saham pengendali, maka bisnis akan diperbesar. Tahun 2017, Bank Mayapada menargetkan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh 11%-13% atau sama seperti di tahun 2016. “Kami juga akan memperluas bisnis konsumer dan wealth management,” tambahnya.

Untuk laba, Hariyono bilang masih akan tumbuh namun pertumbuhan tidak bisa besar karena sebagian akan disisihkan untuk pencadangan. Setidaknya, Bank Mayapada menargetkan akan memperoleh laba di bawah Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini