JAKARTA. Kendati sudah meneken perjanjian jual-beli, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak kunjung menerima proposal izin akuisisi dari Cathay Financial Holding Co untuk menguasai 40% saham Bank Mayapada Internasional. Pun sama halnya dengan Reliance Securities yang belum meminta izin OJK untuk menambah kepemilikan di Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) menjadi 40% saham. "Sampai sekarang, saya sebagai kepala eksekutif belum menerima dokumen terkait. Nanti saya cek," tandas Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK kepada KONTAN, Kamis (5/2).
Sejatinya, niatan Cathay Financial memiliki saham Bank Mayapada tinggal selangkah lagi. Sebab, saat ini OJK sedang memproses nota kesepakatan atawa memorandum of understanding (MoU) dengan The Central Bank of Republic of China (Taiwan). Negoisasi dua bank sentral ini bakal menentukan nasib akuisisi Cathay Financial terhadap Bank Mayapada. Seperti yang sudah-sudah, OJK menginginkan adanya kesetaraan alias resiprokal, sebagai syarat utama investor asing yang ingin masuk ke industri perbankan Tanah Air. Saat ini, OJK yang diwakili Bank Indonesia (BI), baru mencapai kata sepakat dengan Bank Sentral Malaysia (BNM) dan Bank Sentral Singapura (MAS) dari total 10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Sebelumnya, agenda Shinhan Bank mengakuisisi Bank Metro Express kandas di tahun 2014 karena OJK belum mencapai kata sepakat dengan Bank of Korea (BoK).