Cathay merugi nyaris sebesar rugi saat SARS!



HONG KONG. Cathay Pacific Airways menderita rugi terbesar semester pertamanya sejak 2003. Rugi bersih Cathay di semester I 2012 akibat harga bahan bakar dan biaya perawatan yang melambung, sementara pelanggan premium dan permintaan kargo berkurang.

Efek krisis Eropa dan Amerika Serikat terasa sudah merembet ke industri penerbangan. Trafik penumpang dan kargo kini merosot dan berdampak ke maskapai-maskapai besar seperti Cathay dan Singapore Airlines.

Cathay yang bersaing dengan Qantas Airways Australia melaporkan rugi bersih sebesar HK$ 935 juta (US$ 120,6 juta) selama enam bulan pertama 2012. Besaran kerugian ini nyaris menyerupai kerugian Cathay ketika wabah SARS menyerang Hong Kong di 2003. Ketika itu Cathay merugi HK$ 1,24 miliar.


Padahal, polling analis Reuters memprediksi Cathay akan meraup laba HK$ 122,5 juta. Setahun lalu, Cathay masih mencatat laba HK$ 2,81 miliar.

Biaya bahan bakar naik 6,5% dari setahun lalu sehingga memakan 42% total biaya operasional Cathay. Maskapai Hong Kong ini menyatakan penumpang premium berkurang di semester I karena pelanggan korporat yang terbang dari Hong Kong menurun.

Selain itu, angkutan kargo Cathay juga terpukul. “Permintaan kargo dari dua pasar utama kami, Hong Kong dan Shanghai lemah selama semester pertama 2012. Situasi diperparah oleh persaingan yang ketat. Permintaan terutama melemah pada rute ke Eropa,” tulis pernyataan Cathay hari ini.

Pendapatan kargo menyumbang 24% total penerimaan Cathay. Di semester I 2012, pengangkutan kargo Cathay turun 10% dari setahun lalu.

Para eksekutif di industri penerbangan dan analis biasanya mencermati trafik kargo sebagai indikator utama bisnis maskapai secara keseluruhan. Trafik kargo juga mencerminkan tren perdagangan global.

Maskapai yang menjadi pengangkut kargo terbesar dunia itu memprediksi pasar kargo bakal membaik, namun tak memasang target waktu.

Editor: