Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Targetkan Miliki 100 Toko Mitra10 pada Tahun 2030,



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), yang mengelola gerai Mitra10, memandang prospek bisnis semester II-2024 cukup cerah. Manajemen mengklaim bahwa laju bisnis perusahaan masih sesuai dengan target yang ditetapkan.

Corporate Secretary CSAP, Idrus H. Widjajakusuma, menyampaikan bahwa perusahaan berencana membuka delapan toko baru sepanjang tahun ini. Hingga semester pertama, dua toko baru telah dibuka, yaitu di Jambi pada Februari 2024 dan Shila Sawangan-Depok pada Juni 2024.

Sisanya, enam toko, direncanakan akan dibuka pada semester kedua tahun ini di wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara.


"Rencana pembukaan delapan toko tetap akan terealisasi. Kami akan segera membuka enam toko baru di semester II-2024 di beberapa wilayah tersebut," ungkap Idrus kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Gencar Menambah Gerai Baru

Pada tahun ini, CSAP mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp850 miliar. Meskipun serapan Capex yang telah terealisasi masih dalam perhitungan internal, perusahaan memiliki rencana ekspansi agresif.

Saat ini, CSAP mengoperasikan 50 Cabang Distribusi Bahan Bangunan, 5 Cabang Distribusi Kimia, 57 Cabang Distribusi FMCG, 50 toko Mitra10 Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, dan 23 toko Atria Ritel Modern Furniture & Mattress di berbagai kota di Indonesia.

"Dengan pencapaian milestone pertama berupa 50 toko Mitra10, kami berencana untuk terus memperluas jaringan hingga mencapai 100 toko Mitra10 pada tahun 2030, yang merupakan milestone kedua," tambah Idrus.

 
CSAP Chart by TradingView

Dari sisi kinerja keuangan, hingga semester I-2024, CSAP mencatat penjualan sebesar Rp8,2 triliun, tumbuh sekitar 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,7 triliun. Pertumbuhan penjualan didorong oleh segmen retail yang meningkat 8,65% dan segmen distribusi yang tumbuh 4%.

Namun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp80,4 miliar hingga akhir Juni 2024, mengalami penurunan dibandingkan laba bersih pada Juni 2023 yang mencapai Rp91,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .