KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menargetkan pembukaan enam gerai bar di paruh kedua tahun 2024. 

Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Idrus H. Widjajakusuma menyatakan, CSAP akan melakukan ekspansi pembukaan 100 toko baru hingga 2030 mendatang. 

"Mitra10 Shila Sawangan merupakan pencapaian milestone pertama kami, yaitu toko yang ke-50. Pada semester II, kami targetkan enam toko baru di beberapa wilayah Indonesia. Selanjutnya, kami tetap melakukan ekspansi hingga mencapai 100 toko Mitra10 di tahun 2030 yang merupakan milestone kedua," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (14/6). 

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Resmikan Gerai ke-50 Mitra10 di Depok

Asal tahu saja, CSAP baru saja membuka gerai Mitra10 yang ke-50 di daerah Sawangan, Depok. Dengan ini pula, pihaknya telah memiliki 50 toko yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Lombok. 

Sedangkan Atria yang dioperasikan PT Catur Sentosa Berhasil yang juga merupakan entitas anak CSAP sudah memiliki 23 toko yang tersebar di Jabodetabek, Tegal, Surabaya, Malang, Bali, Makassar, Palembang, Pekanbaru dan Lampung.

Tahun ini, CSAP mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 850 miliar. Mengenai serapan capex yang telah terealisasi, CSAP mengakui masih dalam penghitungan internal. 

Namun demikian, CSAP optimistis bisnis bahan bangunan akan lebih baik di kuartal II 2024. Perseroan sempat mencatat adanya perlambatan di kuartal I 2024 akibat lemahnya permintaan dan lemahnya rupiah atas dolar AS.

Baca Juga: Lakukan Ekspansi, Mitra10 Resmikan Gerai ke-47 di Serang, Banten

"Kebutuhan renovasi akan berjalan terus. Meski awal tahun terjadi perlambatan dikarenakan naiknya kurs dan pelemahan demand, namun sejak kuartal II sudah mengalami peningkatan penjualan lebih baik. Dan kami yakin sampai akhir tahun animo dunia usaha akan tetap bertumbuh," paparnya. 

Sebagai informasi, pada kuartal I 2024, CSAP mengantongi pendapatan secara konsolidasi Rp 4,28 triliun atau tumbuh 5,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 54 turun dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi