Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Anggarkan Capex Rp 80 Miliar Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan bahan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) gencar melakukan ekspansi bisnisnya. Tahun ini, DEPO akan menambah tiga toko baru. Untuk itu, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 80 miliar. 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Erwan Irwan mengatakan rencana penambahan toko baru itu akan menyasar lokasi Depok dan Surabaya. Dia mengatakan rencana pelebaran bisnis ini sejalan dengan prospek bisnis bahan bangunan yang dinilai akan bertumbuh baik dan positif di tahun ini. 

“Tentunya hal ini memerlukan jangkauan pasar yang baru atau lebih luas. Bisnis bahan bangunan selain ditunjang oleh bisnis sektor properti baru, juga secara dominan ditunjang oleh sektor home improvement,” kata Erwan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/5). 


Dengan demikian, sektor pertumbuhan home improvement bisa menjadi katalis pertumbuhan bisnis bahan bangunan tahun ini. Apalagi untuk bisnis DEPO. 

Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) Genggam Kontrak Baru US$ 2 Juta hingga Kuartal I-2023

Tercatat, hingga saat ini DEPO sudah mengoperasikan sebanyak 12 gerai atau toko. Selain itu, untuk strategi bisnis lainnya, perseroan juga memperluas pasar dengan melakukan peluncuran online sales hingga memberikan program-program promosi untuk menarik pelanggan. 

Untuk melancarkan ekspansinya, DEPO cadangkan capex sebesar Rp 80 miliar. Capex ini akan bervariasi penggunaannya sesuai dengan potensi lokasi toko yang akan dibuka. 

“Bisa sewa atau beli asetnya. Minimal capex akan di Rp 80 miliar apabila dengan sewa. Perkiraan dengan beli aset menjadi Rp 160 miliar,” ujar dia. 

Realisasi sampai dengan kuartal I-2023 ini sudah sekitar Rp 30 miliar uang digunakan untuk proses pembangunan toko, dan uang muka pembelian dan sewa aset.

Dengan strategi ini, tahun ini pihaknya pun memasang target pertumbuhan pendapatan naik sekitar 15% dari capaian di tahun 2022 sekitar Rp 2,57 triliun. Sementara dari laba bersih ditargetkan bisa naik 10% dari Rp 103,36 miliar di tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi